Sukses

Cegah Kematian Siswa, Pemkot Bekasi Akan Seragamkan Materi MOS

Kepala Disdik Kota Bekasi Rudi Sabarudin mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan cara mengantisipasi tersisipnya materi kekerasan saat MOS.

Liputan6.com, Bekasi - Kematian siswa kelas VII SMP Flora Pondok Ungu, Bekasi, Evan Christoper Situmorang (12), yang diduga karena keletihan mengikuti MOS di sekolahnya, memberikan pelajaran berharga kepada semua pihak. Khususnya terkait penyelenggaraan masa orientasi siswa (MOS) di awal tahun pelajaran.

Guna mencegah terulangnya kejadian ini, Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, berencana menyeragamkan materi pada masa orientasi siswa setiap tahunnya.

"Jadi, harus benar-benar dipastikan masa orientasi siswa (MOS) tidak diisi materi berbau kekerasan," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Rabu (5/8/2015).

Jauh hari sebelum penyelenggaraan MOS digulirkan di sekolah, kata Rahmat, pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan sudah memperingatkan kepala sekolah untuk menghindari pemberian materi yang berbau kekerasan.

"Silakan selenggarakan MOS, tetapi isi dengan kegiatan yang edukatif, lembut, mendidik, dan jangan ada secuil pun materi kekerasan di dalamnya," ungkap Rahmat.

Tapi, lanjut dia, peristiwa demikian nyatanya terjadi sehingga mendorong pemerintah daerah untuk mengevaluasi penyelenggaraan MOS sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan pendidikan di wilayah setempat.

"Salah satu solusi yang tengah kami siapkan ialah menyeragamkan materi MOS di semua sekolah pada setiap jenjangnya, agar hal demikian tidak terulang," tandas Rahmat.

Menindaklanjuti keinginan tersebut, Kepala Disdik Kota Bekasi Rudi Sabarudin mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan cara mengantisipasi tersisipnya materi kekerasan pada saat penyelenggaraan MOS.

"Selama 3-4 empat bulan jelang tahun ajaran baru, kami akan kumpulkan semua kepala sekolah untuk membahas materi MOS yang nantinya akan diberikan kepada para siswa baru," ujar Rudi.

Dalam pertemuan tersebut, usai pemaparan materi dari masing-masing kepala sekolah, Disdik bisa memilah materi MOS yang bisa disampaikan kepada siswa.

Tapi untuk memastikan sekolah tidak menyampaikan materi MOS yang melenceng dari kesepakatan, kata Rudi, peran pengawas sangat dibutuhkan.

"Pengawas harus maksimal memanfaatkan perannya supaya tidak kembali terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena ketidaktepatan materi penyelenggaraan MOS," jelas Rudi. (Sun/Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini