Sukses

Saat Menteri Hanif Dhakiri Terharu Dengar Kisah Gadis Desa

Dalam acara tersebut, Menteri Hanif menyerahkan paket peralatan sekolah dan uang saku kepada 1.350 pekerja anak Penerima Manfaat PPA-PKH.

Liputan6.com, Semarang - Kisah hidup seorang pekerja, membuat Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri tidak kuasa menahan haru. Pekerja anak-anak itu kini sudah beranjak remaja, Fitriyanah asal Brebes.

Hanif mendengarkan kisah hidup gadis 16 tahun itu, saat Penyerahan Paket Peralatan Sekolah dan Uang Saku kepada Pekerja Anak Penerima Manfaat PPA-PKH di Convention Hall, Masjid Agung Semarang, Jawa Tengah.

"Saat itu saya harus membantu kedua orangtuanya yang kurang mampu untuk menghidupi keluarga. Kami tinggal di Dukuh Lamaran, Gang Merpati 7, Kecamatan Larahan, Kabupaten Brebes. Saat itu saya masih kelas 3 SD, ayah saya komplikasi jantung. Adik-adik masih kecil," kata Fitriyah saat menceritakan perjuangan masa kecilnya, Jumat (31/7/2015).

"Saya bantu-bantu ibu, mengupas bawang merah, mencuci, dan lainnya. Saya rela melakukan apa pun demi adik-adik saya," sambung dia.

Fitriyanah pun berniat berhenti sekolah setelah lulus SMP, karena tidak ada biaya. Beruntung, orangtua sahabatnya memperkenalkan Program Pengurangan Pekerja Anak-Program Keluarga Harapan (PPA-PKH), sehingga kini ia bisa melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 1 Larahan.

"Setelah saya ikut program itu dan pelatihan 1 bulan, saya tidak punya keinginan berhenti sekolah, justru ingin sekolah terus, Insya Allah sampai kuliah. Saya ingin jadi dokter," kata anak pasangan Sanori (45) dan Daryati (45) itu.

Cerita Fitriyanah cukup detail dan panjang. Usai bercerita, Fitriyanah turun panggung dan langsung disambut Menteri Hanif dan berbincang sejenak. Hanif sempat menyeka air matanya.

"Tadi Pak Menteri sempat bilang ingin bantu sekolah saya, dan saya diminta cari nomor agar bisa terus berkomunikasi," kata Fitriyanah saat ditemui Liputan6.com usai acara.

Sementara, Menteri Hanif mengaku merasa terenyuh mendengar kisah Fitriyanah saat memberikan sambutan. Ia juga merespons cerita gadis muda itu dengan bernyanyi lagu Anak Indonesia.

"Saya juga dari keluarga susah, keluarga yang juga tidak berada, maka ibu saya pergi ke (Arab) Saudi jadi TKI, sama-sama susah. Tapi karena kegigihan dari keluarga dan pribadi, maka orang susah pun bisa jadi menteri," ungkap Menteri.

Dalam acara tersebut, Menteri Hanif menyerahkan paket peralatan sekolah dan uang saku kepada 1.350 pekerja anak Penerima Manfaat PPA-PKH dari 11 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Brebes, Pemalang, Kebumen, Banyumas, Magelang, Temanggung, Jepara, Sragen, dan Banjarnegara.

"Tugas kita mendorong anak-anak agar bisa kita tarik dari pekerjaan dan kembali sekolah. Sebenarnya kuncinya 2, anak-anak itu belajar dan bermain untuk kembangkan potensi," pungkas Hanif. (Rmn/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.