Sukses

Menteri Yuddy Inisiasi Dirikan Arsip Nasional di Sejumlah Daerah

Nantinya masyarakat Indonesia tidak perlu datang ke Jakarta untuk melihat arsip sejarah Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB) Yuddy Chrisnandi menginisiasi akan menduplikasi ANRI di sejumlah daerah di Indonesia.

Yuddy menuturkan hal tersebut sambil menyimak beberapa diorama dan dokumen serta benda-benda yang menjadi arsip negara sebagai sejarah bangsa. Hal itu ia inisiasi agar nantinya masyarakat Indonesia tidak perlu datang ke Jakarta untuk melihat arsip sejarah Indonesia.

"Coba ini lihat, Arsip Nasional ini. Bagian dari sejarah ini. Perlu ini diduplikasi ke daerah-daerah. Perlu itu dilakukan agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke sini untuk melihat Arsip Nasional," ungkap Yuddy Chrisnandi di Gedung ANRI, Jakarta Selatan, Rabu (22/7/2015).

Dalam sidaknya di Gedung ANRI tersebut, terlihat Yuddy sempat memperhatikan secara detail arsip-arsip yang tersimpan rapi. Ia juga sangat menyukai penataan arsip yang apik dengan berbagai alat interaktif sehingga mudah diaplikasikan ke pengunjung dari berbagai usia.

Saat melihat stan buku-buku sejarah, Yuddy pun tergoda untuk berlama-lama berdiri di sana. Lalu ia mengambil satu buku untuk dibawanya pulang.

"Saya beli buku ini untuk anak saya di rumah. Karena dia sangat senang membaca dan tertarik dengan sejarah berbau misteri," pungkas dia.

Usai libur lebaran, Yuddy melakukan sidak ke beberapa lembaga negara untuk melihat kesiapan PNS dalam melayani masyarakat dengan tidak membolos setelah cuti bersama. Sebelumnya Yuddy telah meninjau kantor Balaikota DKI Jakarta, Lembaga Administrasi Negara, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal sebelum pada akhirnya tiba di Arsip Nasional Republik Indonesia.

Setelah dari ANRI, Yuddy akan melanjutkan sidaknya ke kantor Imigrasi Jakarta Selatan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dan Badan Kepegawaian Negara. (Cho/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.