Sukses

Ahok Sidak Ruangan Djarot Paling Bikin Penasaran

Saat harus menghadiri paripurna DPRD, Gubernur DKI Ahok sidak ke ruang Djarot. Berita itu jadi terpopuler.

Liputan6.com, Jakarta - Saat harus menghadiri rapat paripurna DPRD, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tiba-tiba melakukan sidak ke ruang wakilnya, Djarot Saiful Hidayat. Kedatangan Ahok di lantai 2 Balai Kota itu membuat ajudan Djarot kebingungan. Ada apa Ahok sidak ruang Djarot?

Kabar itu paling membuat penasaran pembaca Liputan6.com sepanjang Senin 6 Juli 2015. Berita itu pun menjadi terpopuler selain informasi perkembangan kasus Angeline, bocah 8 tahun yang ditemukan tewas di rumah ibu angkatnya, Margriet Megawe.

Berikut 5 berita terfavorit yang dihimpun Liputan6.com, Selasa (7/7/2015):

1. Ahok Mendadak Sidak Ruang Djarot, Ada Apa?

Gubernur DKI Jakarta, Ahok, tiba-tiba melangkahkan kakinya ke lantai 2 Balai Kota tempat wakilnya, Djarot Saiful Hidayat berkantor. Padahal, dia harus menghadiri rapat paripurna di DPRD.

Kedatangan pemilik nama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu di ruang tempatnya dulu bekerja sempat membuat ajudan Djarot kebingungan. Djarot yang sudah mengenakan jas rapi pun menyambut kedatangan atasannya itu.

Keduanya lalu bersalaman dan cium pipi. "Selamat ulang tahun ya, Pak," ucap Ahok sambil memeluk sang wakil.

Djarot pun terlihat tidak menyangka dapat ucapan selamat dari Ahok yang langsung datang ke ruangannya. Mantan Walikota Blitar yang hari ini tepat berusia 53 tahun itu masih ingat minggu lalu dialah yang datang dan menyalami Ahok saat ulang tahun ke-49.

"Wah terima kasih banyak ya, Pak. Tepat Senin lalu saya yang ucapin sekarang gantian," sahut Djarot.

Ahok pun menyempatkan diri untuk berbincang sejenak sambil duduk di sofa hitam yang ada di ruangan itu. Tapi, Ahok mendapati sofa itu dalam keadaan berdebu. Nah apa sikap Ahok saat mendapati sofa yang berdebu itu?

Selengkapnya.](2266877 "")

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

WNA Jadi Saksi Kasus Angeline

2. Pria Australia Jadi Saksi Kasus Pembunuhan Angeline

Seorang pria asing asal Sydney, Australia, akan diperiksa sebagai saksi untuk kasus pembunuhan bocah malang Angeline. Pria bernama Chris itu disebut-sebut diperas oleh Yvonne, anak kandung Margriet Megawe atau kakak angkat Angeline.

"Senin 6 Juli, Chris akan memberikan keterangan kepada penyidik," kata perwakilan lembaga hukum Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar, Siti Sapurah, kepada Liputan6.com pada Sabtu 4 Juli 2015 lalu.

Siti Sapurah mengatakan, Chris sendiri yang menawarkan diri kepada P2TP2A untuk menjadi saksi dalam kasus ini. Dia mengaku mengetahui kabar hilangnya Angeline karena diculik orang dari Yvonne. Berawal dari rasa kemanusiaannya terhadap Angeline, Chris pun berniat menyumbang Rp 10 juta dari kantong pribadinya.

Selengkapnya.

3. Hotman Duga SMS Penculikan Angeline Akal-akalan Anak Margriet

Pengacara Agustinus Tay, Hotman Paris Hutapea, mengaku memiliki bukti baru terkait kasus pembunuhan Angeline. Bukti tersebut berupa pesan singkat (SMS) dari seseorang yang mengaku sebagai penculik Angeline saat bocah berusia 9 tahun itu masih dikabarkan hilang.

Hotman mengatakan bukti SMS itu didapatkan aktivis Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Siti Saparuah. Perempuan yang akrab disapa ‎Ipung itu mengaku mendapat SMS dari seorang warga Australia berinisial CB.

"CB itu donatur. Yvonne (anak Margriet Megawe) kirim SMS ke dia yang katanya dari penculik, minta transfer ke rekening BRI 310501000783506," ujar Hotman di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (5/7/2015).

Hotman menduga SMS itu akal-akalan Yvone untuk menarik simpati para donatur. Pasalnya, polisi tidak pernah mendapat laporan tentang penculikan sejak Angeline dilaporkan hilang 16 Mei lalu. Keluarga Margriet justru mengumpulkan dana dengan memanfaatkan jejaring sosial.

Selengkapnya.

3 dari 3 halaman

Diserang Ikan Prasejarah

4. Diserang Ikan 'Prasejarah' di Sungai, Bocah 5 Tahun Tewas

Seorang bocah di Florida, AS, Jaylon Rippy, meninggal dunia setelah diserang ikan jenis sturgeon dari Sungai Suwannee. Ibu dan saudara laki-lakinya yang berada di dalam satu kapal pun terluka dalam insiden tersebut.

"Jaylon Rippy tewas setelah diserang pada Kamis 2 Juli malam. Ibunya dan saudara laki-laki berusia 9 tahun juga terluka. Mereka dibawa ke rumah sakit Gainesville. Kondisi mereka belum diketahui," kata pejabat satwa liar seperti dikutip dari News.com.au, Senin (6/7/2015).

Florida Fish and Wildlife Conservation Commission mengatakan itu adalah korban tewas pertama akibat serangan sturgeon di Sungai Suwannee. Dari total 4 orang terluka karena lompatan ikan sturgeon tahun ini, 2 di antaranya tengah mendayung perahu.

Para pejabat satwa liar mengatakan Colleen Harvey dan suaminya Charles dikejutkan dengan lompatan si ikan saat berperahu di sepanjang Sungai Santa Fe.

Bulan lalu, remaja 14 tahun juga pingsan akibat ditimpa sturgeon saat berperahu dengan keluarganya.

Selengkapnya.

5. UI Depok Jadi Wilayah Paling Ditakuti Driver GO-JEK

Ojek berbasis aplikasi smartphone GO-JEK menuai penolakan dari pengendara ojek pangkalan di sejumlah wilayah. Salah satunya di kawasan Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat.

Bagi pengendara atau driver GO-JEK, kawasan kampus negeri itu menjadi wilayah paling menakutkan untuk menerima pesanan. Hal ini diakui driver GO-JEK yang sehari-hari beroperasi di wilayah Depok, Eddie (44).

"Saya belum berani (masuk UI). Takut saja. Kalau antar customer pun sampai di depannya (gerbang UI) saja," kata Eddie kepada Liputan6.com saat baru saja menurunkan penumpangnya di depan gerbang kampus UI Depok, Jawa Barat, Senin (6/7/2015).

Pria berkacamata itu mengungkap, pernah ada insiden seorang driver GO-JEK dipukuli kawanan tukang ojek yang biasa mangkal di Kampus UI. Insiden itulah yang membuatnya takut. (Ali/Ndy)

Selengkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.