Sukses

Polisi: Tidak Ada Penyerangan Jemaah Ahmadiyah di Tebet

Kapolsek Tebet Kompol I Ketut Sudarma mengatakan, pihaknya tetap bersiaga di tempat jemaah Ahmadiyah.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan membubarkan aktivitas orang-orang di sebuah rumah yang diduga menjadi markas jemaah Ahmadiyah.‎ Mereka mengaku sudah lama menolak segala aktivitas di rumah tersebut.

Kapolsek Tebet Kompol I Ketut Sudarma mengatakan, tidak ada keributan terkait penolakan warga terhadap jemaah Ahmadiyah. Ia memastikan situasi di lokasi tetap kondusif dan aman.

"Tidak ada keributan, apalagi penyerangan. Jadi ini seperti dulu, bahwa masyarakat menolak keberadaan Ahmadiyah di sana," ujar ‎Ketut saat dikonfirmasi, Jakarta, Jumat (12/6/2015).

Kendati Ketut mengakui, rumah di Jalan Tanjakan Batu No 13, RT 2 RW 8, ‎Kelurahan Bukit Duri, Tebet itu didatangi sejumlah warga sebelum salat Jumat.

Menurut Ketut, warga resah dengan keberadaan jemaah Ahmadiyah di kampungnya. Sebeb, mereka tidak mau melaksanakan salat Jumat di masjid bersama warga lainnya.

"Jadi warga cuma mengajak jumatan bareng. Mereka meminta kalau beribadah ya bersama-sama di masjid. Bukan bikin jamaah sendiri di rumah," tambah dia.

Ketut mengatakan, aksi protes warga tersebut tidak berlangsung lama. Massa perlahan membubarkan diri dari lokasi. ‎Kendati, pihaknya tetap bersiaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan.

"Sudah mulai sepi. Warga sudah bubar. Tapi masih ada beberapa petugas berjaga untuk menjamin keamanan agar semua tetap kondusif," pungkas Ketut.

Massa FPI dan warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan mendatangi rumah yang diduga menjadi markas jemaah Ahmadiyah sejak pagi tadi. Massa sempat bersitegang dengan jemaah lantaran ajakan salat Jumat bersama di masjid ditolak.

Jemaah Ahmadiyah lebih memilih melaksanakan salat Jumat di depan rumah ‎yang ditutupi pintu pagar besi berwarna cokelat itu. Suasana kembali memanas usai salat Jumat. Aparat kepolisian yang berada di lokasi langsung meredam gesekan tersebut. (Rmn/Mvi)




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.