Sukses

AS Akui Tewaskan 2 Anak di Serangan Udara Suriah

Ini merupakan pengakuan pertama militer AS atas jatuhnya korban tewas sipil dalam operasinya.

Liputan6.com, Surabaya - Militer Amerika Serikat (AS) menyebutkan ada 2 anak tewas dalam serangan udara dari negeri pimpinan Barack Obama terhadap militan ISIS di Suriah tahun 2014 lalu. Mereka mengakui tak sengaja menelan korban jiwa dalam operasi militer tersebut.

"Kami menyesalkan hilangnya nyawa secara tak disengaja," kata pemimpin operasi militer koalisi AS terhadap ISIS, Letnan Jenderal James Terry, seperti dikutip dari BBC, Jumat (22/5/2015).

Pusat Komando AS mengatakan serangan itu terjadi pada 5-6 November, di dekat Kota Harim, menargetkan Khorasan, yang berafiliasi dengan Al Qaeda. "Tak ada indikasi ada anak-anak di area itu sebelum serangan," kata otoritas setempat.

Pengakuan diikuti penyelidikan atas insiden oleh pemerintah AS militer, dipimpin Letnan Jenderal Terry. Menurut laporan tersebut, serangan udara AS dan koalisi dirancang untuk menghindari korban sipil dan diyakini hanya akan mengenai target militer.

Serangan tersebut dirancang untuk menghancurkan target yang digunakan ekstremis Khorasan, dalam memproduksi bahan peledak.

Selain anak-anak, pengeboman itu juga dilaporkan melukai 2 warga sipil lain yang tinggal di dekat gedung yang menjadi target serangan.

Pernyataan yang dipublikasikan pada Kamis 21 Mei waktu setempat ini, merupakan pengakuan pertama militer AS atas jatuhnya korban tewas sipil dalam operasinya. Meskipun kelompok aktivis yang berbasis di Inggris mendokumentasikan lebih dari 100 kematian.

Sementara itu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan pada hari Rabu 20 Mei, ada 131 warga sipil tewas dalam serangan udara koalisi sejak September 2014 -- termasuk 42 anak-anak. (Tnt/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.