Sukses

Ritual Tumpak Landep, Keris Hingga Ponsel Disucikan di Bali

Selain keris dan senjata pusaka, kendaraan, sepeda motor, telepon seluler dan komputer juga mendapat persembahan.

Liputan6.com, Jakarta - Umat Hindu Dharma di Bali menggelar Tumpek Landep. Ini adalah ritual persembahan khusus untuk semua jenis benda yang terbuat dari bahan besi, logam, emas seperti keris dan senjata pusaka.

"Kegiatan ritual menggunakan kelengkapan sarana banten, rangkaian janur kombinasi bunga dan buah-buahan dipersembahkan untuk berbagai jenis alat produksi dan aset dari bahan besi, tembaga maupun emas," kata Direktur Program Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Institut Hindu Dharma Indonesia Neger (IHDN) Denpasar Dr I Ketut Sumadi di Bali, Sabtu (16/5/2015).

Ia mengatakan, selain keris dan senjata pusaka, berbagai jenis mesin produksi, kendaraan, sepeda motor, dan alat teknologi lain termasuk telepon seluler dan komputer juga mendapat persembahan.

"Hal itu dimaksudkan agar alat-alat teknologi itu yang membantu memberikan kemudahan dimanfaatkan dan difungsinya dengan baik, bukan justru untuk melakukan kejahatan pada orang lain," ujar Ketut.

Ritual itu dilakukan di setiap rumah, kantor atau perusahaan sesuai kemampuan. Mulai dari pagi hingga malam hari untuk memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Dewa Senjata.

Tumpek Landep berlangsung setiap 210 hari sekali. Masyarakat yang berprofesi sebagai petani mempersembahkan kurban suci untuk alat-alat pertanian berupa canggul, sabit maupun traktor.

Semua yang terbuat dari besi dan tembaga, termasuk mobil dan sepeda motor yang lalu-lalang di jalan raya pada hari Tumpek Landep bakal diisi sesajen dan hiasan khusus dari janur yang disebut ceniga, sampian gangtung, dan tamiang. Serta dibersihkan dengan air suci.

Semua itu merupakan wujud puji syukur orang Bali kepada Tuhan yang telah memberikan pengetahuan dan kemampuan merancang teknologi canggih hingga tercipta benda-benda yang dapat mempermudah manusia dalam kehidupan sehari-hari. (Ant/Ndy/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini