Sukses

Dapat Dukungan dari Kaukus, Pasek Tetap 'Nyalon' Ketum Demokrat?

Gede Pasek Suardika berharap SBY masih berjiwa besar dan memberi ruang yang sama kepada para kader Demokrat.

Liputan6.com, Surabaya - Sehari menjelang acara pembukaan Kongres Partai Demokrat IV, Gede Pasek Suardika menyatakan akan tetap maju menjadi bakal calon ketua umum partai berlambang mercy itu. Niat itu didasari semangat perjuangan dan dukungan dari anggota Kaukus Penyelamat Partai Demokrat.

Pasek mengatakan, sebagai politisi Demokrat yang pernah mengalami pemberhentian, dia hanya memberi dukungan moril kepada koleganya yang mengalami nasib sama.

"Dari permasalahan seperti itu, makanya saya hanya bisa memberikan mereka dukungan, semangat, motivasi dan spirit untuk mengelola partai ini supaya menjadi lebih baik, lebih teratur, dan tidak sembrono di dalam mengambil hak orang atau membegal hak suara orang," ujar Pasek, Surabaya, Senin 11 Mei 2015 malam.

Menurut Pasek, Demokrat bukan partai milik pribadi. Setiap kader memiliki hak sama memilih dan dipilih sebagai ketua umum. Maka itu dia mempertanyakan alasan pemberhentian sejumlah pengurus DPC.

"Ketika mendengar ada beberapa kawan-kawan DPC, yang secara bersama-sama diberhentikan, saya bertanya 'yang tanda tangan siapa?' Pengangkatan Plt ditandatangani ketua harian, lah terus SK Anda sebelumnya ditandatangani siapa? Jawabnya ketua umum," ujar dia.

Pada kesempatan sama, Sekretaris Kaukus Penyelamat Partai Demokrat M Iqsan mengatakan, pihaknya ingin menyukseskan kongres, apabila Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantu mendapatkan hak suara memilih dan dipilih.

"Sekarang begini, kalau Pak Pasek yang hanya bisa membantu kita, maka tentunya kan gantian kita juga akan membantu Pak Pasek. Karena Pak Pasek lah yang pernah mengalami permasalahan seperti kami ini," kata Iqsan.

Iqsan mengatakan setelah terjadi kesalahpahaman saat registrasi, akhirnya pihaknya diterima panitia crisis center dan dilakukan pendataan. Data tersebut pun digodok oleh panitia kongres.

"Kami akan berjuang bersama-sama agar hak kami dipulihkan sebelum kongres dibuka. Kita sudah datang ke panitia crisis center, dan saat ini masih digodok. Kami meminta, hak kami dipulihkan dan bisa mengikuti kongres," kata dia.

Menurut Iqsan pihaknya juga meminta bantuan dan saran kepada Pasek untuk memperjuangkan hak suara meraka di kongres. "Kami meminta saran serta solusi kepada Pak Gede Pasek Suardika, karena beliau dulu juga pernah mengalami nasib yang sama seperti kita."

Menyalahi Aturan

Pasek menilai, peraturan Partai Demokrat tidak bisa ditafsirkan secara pribadi. Dan yang berhak menandatangani pemberhentian atau pengangkatan anggota partai adalah ketua umum, bukan ketua harian.

"Ada undang-undang yang mengaturnya. Dan ketemulah di situ, siapa yang berwenang menandatangani ini (pemecatan dan pengangkatan Plt). Itu harus ketua umum, bukan ketua harian. Saya tanya lagi, dulu saat KLB (Kongres Luar Biasa), pilih ketum apa ketua harian?" tanya Pasek.

Pasek menilai pemberhentian puluhan anggota DPC itu tidak sesuai prosedur atau aturan partai. "Ternyata di Demokrat masih ada yang ugal-ugalan, (pemberhentian) tidak sesuai prosedur. Tidak ada satu politisi pun tanpa berjuang, kemudian mendapat haknya."

"Kalau Pak SBY masih seperti dulu, saya yakin pasti hak kami dikembalikan (ikut kongres)," lanjut dia.

Pasek berharap SBY masih berjiwa besar dan memberi ruang yang sama kepada para kader Demokrat. Sebab posisi SBY saat ini masih sebagai ketua umum, maka penanggungjawab pemberhentian kader partai adalah ketua umum. "Mau tidak mau beliau harus mengecek kembali masalah ini," pungkas Pasek.

Pada saat registrasi peserta Kongres Partai Demokrat IV sempat terjadi kericuhan di lantai 3 Hotel Shangri-La Surabaya. Puluhan kader dari Kaukus Penyelamat Partai Demokrat ditolak panitia pendaftaran, alasannya yang berhak mendaftar ketua DPD masing-masing daerah. Adu mulut pun terjadi antara anggota Kaukus dengan kader Partai Demokrat lainnya.

Kongres IV Partai Demokrat dilaksanakan di Surabaya pada 11-13 Mei 2015. Kongres akan dibuka Selasa 12 Mei besok. Kongres digelar untuk memilih ketua umum baru. Nama SBY disebut-sebut akan terpilih secara aklamasi sebagai ketum. (Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.