Sukses

Demokrat: Jadi Ketum Bukan Keinginan SBY, Tapi Seluruh Kader

"Kami mendorong agar Pak SBY mencurahkan dirinya kepada partai," kata Agus Hermanto.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY pada Munaslub 2012 di Bali menyatakan tidak akan maju lagi sebagai ketua umum. Namun, jelang Kongres Partai Demokrat yang akan digelar di Surabaya 11-13 Mei 2015, SBY kembali dicalonkan.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto menjelaskan, memang tidak ada keinginan SBY maju lagi sebagai ketua umum. Namun, banyak desakan dari kader yang meminta SBY kembali memimpin Partai Demokrat dalam Kongres ke IV di Surabaya.

"Jadi begini, soal keinginan jadi ketua umum bukanlah kehendak Pak SBY. Memang dorongan dan keinginan seluruh kader Partai Demokrat yang diwakili hak suara yaitu ketua DPC dan DPD serta pemilik hak suara yang menginginkan dan menggebu-gebu agar Pak SBY maju lagi, ya itu dari kami semua," tutur Agus Hermanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Wakil Ketua DPR itu menegaskan, SBY telah mencurahkan diri selama 10 tahun untuk kepentingan bangsa. Dengan diusung sebagai ketua umum, maka dia bisa membuat perolehan suara Partai Demokrat meningkat.

"Kami mendorong agar Pak SBY mencurahkan dirinya kepada partai. Hanya Pak SBY yang bisa me-rebound hasil Pemilu 2019 sama dengan 2009," jelas Agus.

Agus menambahkan, siapapun bisa mencalonkan diri sebagai ketua umum. Termasuk, Marzuki Alie dan Gede Pasek Suardika. Akan tetapi, mereka harus diusung atau dicalonkan para pemilik suara. "Tapi nyatanya, mayoritas kader kan mendukung pak SBY," tandas Agus.

Dia juga yakin, Marzuki Alie akan diundang dalam kongres nanti. Sebab, sampai saat ini dia keluarga besar Partai Demokrat. Sementara untuk Gede Pasek yang merupakan loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum akan dikroscek lagi.

"Kalau Pak Pasek kita coba lihat dia kan sekarang di DPD apakah beliau masih warga Partai Demokrat atau tidak, kami belum bisa memastikannya. Ini yang harus kita kroscek," jelas dia. (Mvi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.