Sukses

TNI Bantu Cari 3 Pendaki asal Bandung di Nepal Lewat Jalur Darat

"Tim pencarian WNI melalui jalur darat berangkat menggunakan kendaraan mobil dengan menempuh waktu selama enam jam."

Liputan6.com, Jakarta - Tim evakuasi mulai diberangkatkan untuk mencari WNI yang hilang kontak pascagempa Nepal. Tim terdiri dari 3 personel Paskhas TNI AU, 1 orang dari Kemenlu, dan 2 personel dari Taruna Hiking Club (THC).
 
3 Personel Paskhas TNI AU yaitu Sertu Sujianto, Praka Edi Sunaryo, dan Praka Dwi Haryanto. Sedangkan 1 personel perwakilan Kemenlu yaitu Kreshna Djaelani dan 2 (dua) personel Taruna Hiking Club Bandung yaitu Adidjana Gustiansyah dan Sofyan Arif.

"Tim pencarian WNI melalui jalur darat berangkat menggunakan kendaraan mobil dengan menempuh waktu selama 6 jam. Selanjutnya melakukan perjalanan kaki selama 5 jam," ujar Komandan Rombongan Bantuan Misi Kemanusiaan untuk Nepal Letkol Pnb Indan Gilang dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/5/2015).

Ketiga WNI yang belum bisa dihubungi sejak gempa melanda Nepal pada 25 April 2015 yaitu Kadek Andana (26 tahun), Alma Parahita (31 tahun), dan Jeroen Hehuwat (36 tahun).

Pencarian WNI di Nepal juga dilakukan melalui udara. Helikopter akan diarahkan ke titik tempat yang diduga menjadi lokasi hilangnya WNI.  "Ini dengan didukung oleh tim darat", ucap Indan.
 
Ia menyatakan, data sementara menyebutkan saat gempa terjadi, ketiga WNI itu kemungkinan sedang melakukan pendakian di wilayah Dhunce Nepal. Sehingga mereka hilang kontak di sana.

Dhunce adalah area yang lebih rendah, dan paling dekat dengan Kathmandu yakni 7-8 jam perjalanan darat menggunakan mobil dan dilanjutkan dengan berjalan kaki.
 
Dalam proses pencarian dan evakuasi, tim jalur darat dipandu oleh operator hotel pemandu perjalanan yang mengetahui jalur atau rute tiga pendaki asal Bandung tersebut. Pemandu juga memiliki foto terakhir Kadek Andana dan kawan-kawan yang diambil pada 21 April 2015.
 
"Mereka melihat dan mengetahui bahwa rombongan ketiga WNI itu menuju ke Dhunce, dan foto itu sangat meyakinkan untuk membantu mengarahkan tim jalur darat untuk menunjukkan jalur tersebut," ucap Indan.
 
Tim pencarian jalur darat yang berasal dari TNI dilengkapi dengan telepon satelit untuk melakukan laporan secara berkala, agar memudahkan koordinasi dan pencarian untuk medapatkan data sebanyak-banyaknya. (Ali/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini