Sukses

Motivasi Aipda Beni Hendrik Bertahan Hidup Tanpa Kaki

Kepasrahan kepada Sang Khaliq menjadi faktor lainnya Aipda Beni bisa bertahan hidup sampai kini sebagai anggota Polri.

Liputan6.com, Bandung - Hidup tanpa 2 kaki setelah diamputasi akibat kecelaan saat bertugas, sempat membuat hidup Aipda Hendrik Hernawan terpuruk. Bagaimana tidak, kejadian yang dialami secara tiba-tiba hanya hitungan detik itu, membuat kehidupannya berubah drastis.

Rasa frusasi dan minder hidup tanpa kedua kaki serta tidak bisa berjalan normal, seperti sambaran petir di siang bolong. Perlu waktu yang tidak sebentar bagi polisi yang bertugas di Polsek Rancaekek, Kabupaten Bandung ini, untuk bisa kembali berbaur dengan masyarakat dan memberikan pelayanan sebagai anggota polisi.

Sekitar 1,5 tahun, waktu yang dibutuhkan Aipda Beni untuk bisa kembali bertahan di jalan hidupnya sebagai anggota Polri yang ia idam-idamkan sejak kecil. Apa yang membuat bapak 2 anak ini bisa bangkit dari keterpurukan?

Ditemui usai memberikan materi soal motivasi hidup di Lapas Wanita Sukamiskin Bandung, Selasa 28 April 2015, Aipda Beni menuturkan, dukungan dari orang-orang sekitar menjadi kekuatan bagi dirinya untuk bangkit hingga seperti sekarang ini.

"Dukungan orangtua, istri, anak, teman-teman kerja, termasuk atasan membuat saya bangkit. Muncul spirit ketika saya diingatkan soal anak istri, masa mau tetap kaya gini?" kata pria berumur 38 tahun itu.

Selain itu, kepasrahan kepada Sang Khaliq menjadi faktor lainnya. "Saya merasa tidak punya kaki itu mengganti dosa saya yang dulu. Allah memberikan cobaan, kalau kaki nggak hilang, mungkin saya akan jadi manusia yang lebih gimana (buruk)," ucap dia.

Aipda Beni menegaskan, keikhlasan untuk memaafkan sang pengemudi bus membuat dirinya hidup lebih tenang. 18 Bulan lalu dia mengalami kecelakaan ketika tengah menjalani olah tempat kejadian kecelakaan di Nagreg.

Saat dia bekerja itu, tiba-tiba pengemudi bus menabrak bagian belakang truk yang tengah dilakukan olah tempat kejadian perkara atau olah TKP, hingga membuat tubuhnya terjepit.

"Saya ikhlas. Saya memaafkan dia (supir bus). Insya Allah hidup jadi lebih tenang," ujar dia.

Aipda Beni memberikan tips kepada siapa pun yang mengalami keterpurukan dalam hidup. "Intinya tetap semangat jangan berkecil hati, karena setiap cobaan hidup ada hikmah yang baik di belakangnya. Itu saja," pungkas Aipda Beni. (Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini