Sukses

Baku Hantam di DPR, Politisi Demokrat Segera Lapor ke Polisi

Kata Mulyadi, saat itu Mustofa Assegaf marah besar sambil menunjuk-nunjuk wajahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR terlibat baku hantam saat rapat kerja dengan jajaran Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Aksi baku hantam itu melibatkan Wakil Ketua Komisi VII dari Fraksi Demokrat Mulyadi dan anggota Komisi VII dari Fraksi Persatuan Pembangunan Mustofa Assegaf.

Keduanya berkelahi di lorong gedung DPR, Rabu 8 April sore. Namun Mulyadi menyebut kejadian itu bukan perkelahian melainkan pemukulan. Karena itu, dia akan melaporkan kejadian itu ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Mulyadi menuturkan, pemukulan terjadi saat dia hendak ke toilet. Di luar ruang rapat, tiba-tiba dia bertemu Mustofa. Percekcokan yang sempat terjadi di ruang rapat pun kembali berlanjut. Kader Demokrat itu mengatakan yang pertama kali memukul adalah Mustofa.

Mulyadi mengatakan sudah melaporkan kejadian ini ke pimpinan Fraksi Demokrat. Dia juga akan melapor ke kepolisian. "Saya sudah divisum. Karena ini sudah pidana murni. Bahkan pimpinan PPP juga sudah minta maaf," tandas Mulyadi.

Sebelumnya, "...sebagai pimpinan rapat saya sekadar mengingatkankepada Mustofa, bahwa apa yang dilakukan anggota saat bertanya harus sesuai dengan tatib," kata Mulyadi saat dihubungi di Jakarta, Kamis (9/4/2015).

Kata Mulyadi, saat itu Mustofa marah besar sambil menunjuk-nunjuk wajahnya.

Perkelahian keduanya langsung menjadi pusat perhatian peserta rapat. Salah seorang anggota komisi berlari berusaha melerai. Sementara Ketua Komisi VII Kardaya Warnika yang juga ke lokasi perkelahian langsung meminta kerumunan agar bubar dan melanjutkan rapat.

Mustofa Assegaf sendiri hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi. Saat Liputan6.com mencoba menghubunginya, Mustofa tak merespons. (Sun/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini