Sukses

Kisruh APBD DKI, Normalisasi Sungai Ciliwung Terancam Gagal

Pemkab Bogor berharap kisruh APBD antara Pemprov DKI dengan DPRD DKI segera berakhir.

Liputan6.com, Bogor - Pemkab Bogor belum mengetahui kelanjutan dana hibah dari Pemprov DKI. Hal ini membuat proyek normalisasi Sungai Ciliwung terancam gagal.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Adang Suptandar menduga tertundanya kucuran dana ini lantaran ada kisruh APBD antara Pemprov DKI dengan DPRD DKI. Untuk itu, ia berharap konflik itu berakhir, sehingga normalisasi sungai bisa segera dilaksanakan.

"Mungkin karena ada kisruh APBD itu. Tapi mudah-mudahan persoalan Permprov dengan DPRD Jakarta bisa terselesaikan secepatnya. Kami mengajukan 100 miliar, tapi Pemprov DKI Jakarta hanya menyetujui 67 miliar. Namun, hingga saat ini belum ada kelanjutannya," kata Adang di Bogor, Rabu (25/3/2015).

Menurut dia, dana hibah tersebut sangat diperlukan untuk membantu kegiatan-kegiatan kelanjutan program penanggulangan banjir Jakarta. Dari Rp 67 miliar tersebut dialokasikan untuk program normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung dengan melakukan penanaman pohon, pembuatan biopori, pembuatan sumur resapan di sepadan Sungai Ciliwung.

Selain normalisasi DAS Ciliwung, Pemda Bogor juga menganggarkan pembebasan lahan perluasan Situ Cikaret dan Situ Kebantenan. Juga pengadaan dua unit excavator dan dua unit pengeruk (Ponton) dan lima unit truk.

Selain untuk normalisasi sungai, terang Adang, dana hibah tersebut juga termasuk dalam penataan lahan pasar hewan di Jonggol, pembangunan rumah pemotongan hewan di Cibinong, Citaringgul, dan Jonggol. Dalam bidang penataan transportasi Jakarta akan membantu pembangunan empat halte Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB).

"Program tersebut kemungkinan besar ditunda kalau dana hibah tersebut tidak cair maka. Pemkab Bogor bisa saja mengambil alih program-program tersebut, namun Pemkab Bogor sendiri mempunyai keterbatasan anggaran dan prioritasnya buka itu (normalisai sungai). Tapi kami yakin, DKI Jakarta masih berkomitmen untuk membantu," tandas Adang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini