Sukses

Hutan Menyempit, Populasi Orang Rimba Jambi Menurun

Penurunan populasi Orang Rimba Jambi juga disebabkan ketersediaan sumber makanan dan lahan di hutan yang menipis bahkan tidak ada.

Liputan6.com, Jambi - Areal hutan terus menyempit di Provinsi Jambi, sehingga populasi Orang Rimba Jambi atau Suku Anak Dalam (SAD) terus menurun. Menyempitnya hutan sebagai 'rumah' bagi Orang Rimba lantaran maraknya perambahan dan alih fungsi hutan menjadi perkebunan.

Menurut organisasi pemerhati lingkungan dan Orang Rimba, Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi Jambi, selain karena habitat yang menyempit, penurunan populasi Orang Rimba Jambi juga disebabkan ketersediaan sumber makanan dan lahan di hutan yang semakin menipis bahkan tidak ada sama sekali.

Manajer Program Pemberdayaan Masyarakat KKI Warsi, Robert Aritonang menyebutkan, dari hasil sensus pada tahun 2014 lalu, populasi Orang Rimba hanya menyisakan 3.850 jiwa yang tersebar di beberapa kawasan taman nasional yang ada di Provinsi Jambi.

Dari data KKI Warsi, antara akhir Desember 2014 hingga akhir Februari 2015, tercatat sedikitnya ada 11 jiwa Orang Rimba Jambi meninggal dunia.

"Kebanyakan yang meninggal itu masih anak-anak. Tentunya ini harus menjadi perhatian kita bersama terutama pemerintah," kata Robert di Jambi, Sabtu (7/3/2015).

Menurut dia, meninggalnya Orang Rimba tersebut diduga akibat kekurangan ketersediaan sumber makanan dan air di hutan tempat mereka tinggal.

"Di kelompok Tumenggung Terap itu kita temukan penyakit  hepatitis yang luar biasa," ucap dia.

Jadi Perhatian Khusus Kemensos

Menurunnya populasi Orang Rimba Jambi sebagai salah satu komunitas adat terpencil langsung mendapat respons dari pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos).

Kemensos melalui Kasubid Kerja Sama Kelembagaan Evaluasi dan Pelaporan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil, Laode Taufik bahkan sengaja datang ke Jambi untuk melihat langsung kondisi Orang Rimba Jambi.

Selain bertemu Komunitas Orang Rimba Jambi, Laode juga mengajak sejumlah pihak terkait mulai dari Pemprov Jambi dan KKI Warsi guna membahas langkah terbaik soal masalah kesehatan Orang Rimba Jambi.

Menurut Laode, saat bertemu sejumlah kelompok Orang Rimba Jambi di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), pihaknya menyerahkan bantuan sembako berupa 30 kardus mie instan.

Selain bantuan makanan itu, Kementerian Sosial, kata Laode, juga akan memberikan santunan terhadap Komunitas Orang Rimba Jambi. Kendati berupa uang, namun akan dikonversikan dalam bentuk bantuan sembako.

Laode menjelaskan, dalam program jangka panjang, Kemensos akan mencoba melakukan pendekatan persuasif kepada warga SAD atau Orang Rimba untuk melihat kenyataan-kenyataan yang dialami di mana kondisi SAD kini semakin terdesak.

"Kita coba dengan pendekatan seperti yang selama ini sudah kita lakukan di wilayah barat (TNBD) yang sudah menetap. Kalau untuk wilayah timur ini, (Orang Rimba) Belum menetap dan masih ingin melangun (mengembara) terus dan intervensi yang kita lakukan susah," jelas Laode. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.