Sukses

Banjir Bandang, Sekolah di Dompu NTB Diliburkan Sepekan

Pihak Sekolah SDN 08 Kelurahan Potu, Kecamatan Dompu, NTB, meminta pemerintah setempat merelokasi, karena kerap tergenang banjir.

Liputan6.com, Dompu - Banjir bandang yang melanda di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu 31 Januari 2015 lalu, menyisakan lumpur setebal 10 hingga 50 sentimeter. Beberapa sekolah terpaksa ditutup sementara.

Salah satu sekolah yang mengalami dampak terparah akibat banjir ini adalah SDN 08 yang terletak di kompleks Soriwono, Kelurahan Potu, Kecamatan Dompu. Sekolah ini berjarak sekitar 100 meter dari salah satu sungai yang meluap.

"Kami liburkan sekolah ini selama minimal seminggu karena lumpurnya sangat tebal dan sarana belajar mengajar juga rusak. Setiap banjir terjadi sekolah ini pasti jadi sasaran karena dekat dengan sungai laju," kata Kepala Sekolah SDN 08 Siti Aini Mukaram, Dompu, NTB, Senin (2/2/2015).

Menurut Aini, banjir yang terjadi saat ini adalah banjir terparah dalam beberapa tahun terakhir. Biasanya meski hujan deras, banjir hanya menggenangi sekolah ini setinggi 50 sentimeter. Namun kali ini banjir menggenangi hingga ke atap sekolah atau sekitar 3 meter.

Aini meminta kepada pemerintah agar merelokasi sekolah ke lokasi lain, agar proses belajar-mengajar tetap berjalan. Sebab, sekolah ini kerap kebanjiran akibat terlalu dekat dengan sungai.  

"Kami meminta ke pemerintah Dompu untuk memindahkan sekolah ini ke tempat yang aman. Sebab setiap hujan besar, sekolah ini pasti banjir dan kami merasa takut," ujar dia.

Pantauan Liputan6.com, beberapa ruang sekolah berlumuran lumpur. Hampir seluruh inventaris sekolah seperti kursi, bangku dan dokumen yang tersimpan di lemari terlihat berserakan dan berlumuran lumpur.

Banjir bandang di Dompu, NTB ini juga menggenangi ratusan rumah, tempat ibadah dan bahkan rumah sakit. Bahkan ratusan dus obat-obatan di rumah sakit rusak karena tergenang banjir, puluhan pasien juga terpaksa dirawat di lorong-lorong rumah sakit yang tidak tergenangi banjir. (Rmn/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.