Sukses

Kopassus Tarik Pasukannya dari Lokasi Longsor Banjarnegara

Selama membantu proses evakuasi korban bencana longsor, Kopassus telah mengerahkan 38 prajuritnya.

Liputan6.com, Banjarnegara - Mulai hari ini Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menarik semua pasukannya dari lokasi tanah longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah. Rencananya, ke depan Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan akan kembali ke Banjarnegara untuk menanam pohon di daerah yang rawan longsor.

Sebelumnya, penanganan evakuasi korban longsor Banjarnegara resmi dinyatakan berakhir pada Minggu 21 Desember lalu. Hanya saja Kopassus baru menarik pasukannya untuk kembali ke markas hari ini, Selasa (23/12/2014).

"Karena pada Mingggu hingga Senin, pasukan Kopassus masih mendistribusikan bantuan kepada korban tanah longsor, maka penarikan pasukan baru dilakukan hari ini," kata Komandan Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kolonel Inf Richard Tampubolon di Solo.

Dia menjelaskan, penundaan penarikan pasukan telah diberitahukan kepada Korem 071/Wijaya Kusuma. Penundaan itu, selain dipengaruhi faktor distribusi bantuan yang belum selesai, juga adanya program trauma healing kepada korban oleh Kopassus.

"Trauma healing dilakukan hari Minggu hingga kemarin dengan melibatkan berbagai pihak, di antaranya Solo Mengajar, Indonesia Mengajar, serta mahasiswa UNS," ujar Richard.

Selama membantu proses evakuasi korban bencana longsor, Richard menyebutkan telah mengerahkan 38 prajurit Kopassus. Selain itu, juga mengirimkan kendaraan medan berat, Haglund.

"Pasukan Kopassus dikirim setelah bencana tanah longsor terjadi. Bahkan, kendaraan Haglund yang telah teruji sangat membantu proses evakuasi saat bencana erupsi Merapi dan Kelud juga ikut dikerahkan ke Banjarnegara," ucap dia.

Meski sudah ditarik kembali ke barak, lanjut Richard, tidak menutup kemungkinan prajurit Kopassus kembali lagi ke Banjarnegara. Rencananya Kopassus akan menanam pohon untuk menahan longsor di sejumlah titik rawan longsor Banjarnegara. "Ini sedang dikomunikasikan dengan pihak Pangdam IV Diponegoro, Korem, Kodim. Untuk titik mana saja, kita terlebih dahulu akan melakukan survei lanjutan," tutur Richard. (Sun/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.