Sukses

Korban Longsor Banjarnegara Direlokasi ke 2 Desa

Relokasi warga Dusun Jemblung sebanyak 22 kepala keluarga atau KK dan Dusun Pencil sebanyak 36 KK.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah setempat tengah mengondisikan relokasi bagi para pengungsi bencana tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Namun sesuai rekomendasi Badan Geologi, relokasi para korban tanah longsor di Dusun Jemblung, rencananya akan direlokasi ke 2 desa.

"Lokasi relokasi sesuai rekomendasi Badan Geologi yaitu Desa Karangtengah dan Desa Ambal," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/12/2014).

Sutopo menjelaskan, relokasi warga Dusun Jemblung sebanyak 22 kepala keluarga atau KK dan Dusun Pencil sebanyak 36 KK.

"(Relokasi) sedang dikondisikan oleh pihak Pemda Kabupaten Banjarnegara, dan saat ini proposal usulan bantuan yang akan diajukan ke pemerintah provinsi dan BNPB sedang disusun," jelas dia.

Menurut Sutopo, jumlah warga yang akan direlokasi di Dusun Jemblung semula sebanyak 43 KK, namun ternyata hanya ada 22 KK. "Karena 21 KK meninggal semua sekeluarga, sehingga tidak ada yang harus direlokasi," jelas dia.

"Pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi pada titik-titik pengungsian di 3 kecamatan yang ada terus dilakukan. Besarnya bantuan dari masyarakat dan pihak swasta menyebabkan kebutuhan pengungsi dapat terpenuhi dengan baik dan persediaan logistik yang ada sangat berlebih," jelas Sutopo.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, status tanggap darurat tanah longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah diperpanjang menjadi 14 hari, sejak 22 Desember 2014 sampai 4 Januari 2015.

Semula Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo mengatakan, masa tanggap darurat bencana longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah telah ditetapkan pada 8-21 Desember 2014.

Bencana tanah longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah berlangsung Jumat 12 Desember 2014 menjelang magrib atau sekitar pukul 17.30 WIB. Longsor ini menimbun 1 dusun, sehingga diperkirakan menelan korban jiwa 108 orang. (Rmn/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.