Sukses

Siswa di Bantul Kayuh Kursi Roda 5 Kilometer Demi Sekolah

Edi tetap semangat belajar meski harus mengayuh sendiri kursi roda sejauh 10 kilometer pulang-pergi dari rumah ke sekolahnya.

Liputan6.com, Bantul - Langit di ufuk timur masih semburat tanda matahari belum keluar dari peraduan. Suasana pun masih terlihat lengang. Namun bagi Edi Priyanto, pukul 05.00 WIB pagi adalah jam sibuk untuk mempersiapkan perlengkapan sekolahnya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (8/12/2014), satu hal yang paling pokok. Adalah sebuah kursi roda usang yang menjadi sarana penopang segala aktivitasnya.

Usai sarapan, warga Desa Manggung, Kecamatan Jetis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini harus segera beranjak menuju sekolahnya di SMP 2 Sewon. Dengan mengandalkan kekuatan tangan, ia mengayuh kursi rodanya menempuh jalan kampung dan melewati jalan raya sepanjang 5 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.

Bagi siswa kelas 1 SMP itu, jarak bukanlah kendala berarti. Namun justru kondisi kursi rodanya yang membuat dirinya was-was. Sebab, tak hanya sekali atau dua kali ia nyaris jatuh gara-gara baut rodanya kendor. Demi mengantisipasinya, kini ia selalu menyelipkan kunci tang di saku kursi roda.

Terlahir normal dari pasangan Sukasman dan Sumiyah 14 tahun lalu, penderitaan Edi berlangsung sejak umur 2 tahun. Kala itu di rumahnya tengah digelar peringatan 40 hari meninggalnya sang ayah.

Saat tengah bermain, Edi terjatuh hingga menyebabkan tangan dan kaki kanannya patah. Meski sempat dioperasi, namun remaja itu akhirnya mengalami cacat permanen karena menderita tulang rapuh.

Keterbatasan fisik tak pernah menyurutkan semangatnya untuk belajar. Panas terik atau pun guyuran hujan baginya adalah tantangan demi mewujudkan cita-citanya menjadi seorang teknisi.

Tekad itu terus ia pupuk agar nantinya bisa membantu sang ibu yang sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh cuci.

Edi Priyanto hanyalah satu potret kegigihan siswa dalam dunia pendidikan kita. Pada saat siswa lain disibukkan dengan tawuran dan hura-hura, ia justru berjuang demi mewujudkan cita-citanya. (Nfs/Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini