Sukses

Dengan 3 Pantun, Ical Sindir Kader di Presidium Penyelamat Golkar

Menurut Ical, menutup pantun dalam munas merupakan tradisi Partai Golkar.

Liputan6.com, Nusa Dua - Sebelumnya menutup sambutan Munas IX Partai Golkar, Ketua Umum Aburizal Bakrie melontarkan 3 bait pantun. Dilihat dari lirik baitnya, pantun tersebut menyindir kader yang tergabung dalam Presidium Penyelamat Partai Golkar.

"Akhirnya, sebagaimana yang ada dalam tradisi retorika partai kita, saya akan menutup sambutan Pembukaan Munas di Bali ini dengan membacakan 3 bait pantun," ucap Aburizal Bakrie dalam sambutan Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (30/11/2014) malam.

Usai berhenti sesaat, pria yang akrab disapa Ical pun kemudian melanjutkan dengan pembacaan pantun. "Jangan merajuk di Pulau Bali, Bergoyang sendiri di dalam kedai, Mari kawan sadar kembali, Ayo bersama besarkan partai," kata Ical seraya disambut tepuk tangan meriah dari para peserta Munas.

Setelah hening, Ical lantas melanjutkan pantun keduanya. "Di Kintamani senyum terkembang, Manis rupawan adinda tersayang, Sudah lama kita berkawan, Jangan menggunting dalam lipatan." Sontak pantun ini membuat ruangan munas menjadi ramai dengan tepuk tangan yang disertai tawa hadirin.

Dan pantun ketiga ia ucapkan. "Di Nusa Dua berbagi hati, Kembang kemuning semerbak mekar, Mari bung teguhkan hati, Majukan negeri majukan Golkar."

Partai Golkar menggelar Munas IX di Nusa Dua, Bali pada 30 November hingga 3 Desember 2014. Agenda utama Munas IX adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban Aburizal Bakrie dan pemilihan ketua umum Golkar untuk lima tahun mendatang. (Ali/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini