Sukses

Romahurmuziy: PPP Tidak Ada Konsep di Oposisi

Romahurmuzy mengaku tak takut jika PPP ditolak Koalisi Indonesia Hebat. Artinya, menjadi penyeimbang akan jauh lebih baik.

Liputan6.com, Surabaya - Muktamar VIII di Surabaya, Jawa Timur menjadikan Sekjen PPP Romahurmuzy Ketua Umum PPP. Pria yang akrab disapa Romi itu pun langsung menargetkan PPP bisa masuk posisi 3 besar partai pada Pemilu 2019. Termasuk langkah strategis, salah satunya bergabung dalam barisan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

"Jadi PPP tidak ada konsep PPP di oposisi. Amar ma'ruf nahi munkar (mengajak kebaikan dan melarang kemungkaran) akan lebih bisa diaplikasi ketika di dalam pemerintahan," kata Romahurmuzy, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/10/2014).

Kendati, Romahurmuzy menuturkan, yang akan menentukan arah koalisi nantinya tetap muhtamirin atau peserta muktamar. Tapi, pandangan ketua majelis syariah dan aspirasi muhtamirin yang saat ini tengah berkembang kemungkinan ke arah Koalisi Indonesia Hebat semakin nyata.

Romahurmuzy menegaskan, langkah PPP menuju koalisi pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) bukan semata-mata gila kekuasaan. Tak bisa dihindari, banyak persepsi liar yang menilai PPP merapat ke Koalisi Indonesia Hebat karena gagal masuk dalam paket pimpinan MPR/DPR.

Langkah yang diambil saat ini, kata Romahurmuzy, justru upaya mendongkrak PPP pada Pemilu 2019 nanti dan tetap memperjuangkan Islam sebagai ideologi partai. Kekuasaan tanpa agama akan kesesatan, agama tanpa kekuasaan akan kehilangan.

Menurut Romahurmuzy, langkah yang diambil kubunya saat ini bersumber atas saran Maimun Zubair atau Mbah Moen. "Jadi di dalam Islam dikenal literatur dari seorang ahli fiqih dikenal dengan Imam Al Ghozali."

"Dari beliau ada kalimat berbunyi bahwa agama dan kekuasaan ibarat anak kembar. Jadi bukan mengejar-ngejar soal jabatan. Maimun Zubair pun mengatakan jangan menjadi oposisi," tandas Romahurmuzy.

Selalu Ada Jalan

Romahurmuzy mengaku tak takut jika PPP ditolak Koalisi Indonesia Hebat. Sebab, yang terpenting tidak menjadi oposisi. Artinya, menjadi penyeimbang akan jauh lebih baik.

"Tidak menjadi oposisi ya bisa jadi penyeimbang. Kan sama saja, seperti kata SBY selalu ada jalan," ucap Romi.

Terkait perselisihan dengan kubu Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, Romahurmuzy mengaku, ada persoalan yang harus diselesaikan dan ada yang diselesaikan dengan waktu. Pihaknya mengklaim sudah melakukan berbagai cara untuk menempuh islah. Bahkan, berharap Suryadharma bisa hadir di Surabaya untuk menutup Muktamar VIII PPP.

Romahurmuzy pun ngotot, Muktamar VIII PPP yang diadakan kubunya sah sebab dihadiri 2/3 pemilik suara. Dengan kehadiran 26 dari 33 DPW atau 844 dari 1.112 fungsionaris, maka itu sudah dinilai memenuhi bahkan melebihi kuorum.

"Islah itu mendamaikan, yaitu membuka ruang. Dan kita melakukan, mengundang beliau dengan atribut bergambar Suryadharma yang terpampang di mana-mana. Saya tidak tau lagi apa yang harus dilakukan," tutup Romi.

Malam tadi, Romahurmuzy dan para formatur telah menggodok nama-nama yang akan duduk dalam struktural partai. Rencananya siang ini akan diumumkan nama-nama tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini