Sukses

Kontroversi Buku Makam Wali Berhala

Buku pelajaran itu menyebutkan makam wali sebagai berhala masa kini.

Liputan6.com, Jakarta - Kontroversi buku pelajaran terus bergulir. Kali ini buku pelajaran bagi kelas 7 Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang mengundang protes dari Nahdlatul Ulama.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (17/9/2014), hal itu dikarenakan buku tersebut menyebut makam wali sebagai berhala masa kini. 

Direktur Pendidikan Madrasah di Kementerian Agama (Kemenag) harus meminta maaf atas kekurangcermatan itu. Buku tersebut sebetulnya merupakan buku pedoman untuk guru sejarah kebudayaan Islam. 

Selain meminta maaf, pemerintah juga menggelar sosialisasi buku tersebut. Kepala Kemenag Sleman, Luthfi Hamid, meminta para guru untuk tidak menggunakan buku tersebut karena dianggap bisa menyesatkan. 

Dalam buku itu menyebutkan makam wali sebagai berhala masa kini. Selain itu, buku tersebut juga menyebut cara dakwah pada masa nabi dilakukan dengan berperang. 

Kemenag Sleman mengaku tidak bisa menarik buku karena buku pelajaran tersebut diberikan langsung oleh pemerintah pusat.

Baca Juga:

Buku Kurikulum 2013 Langka di Sekolah NTB, Tapi Dijual di Pasar

Buku Paket Belum Datang, Guru SD di Garut Berimprovisasi

Kemdikbud Janji Tuntaskan Masalah Buku Kurikulum 2013 Bulan Ini

(Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini