Sukses

Gunung Slamet Terus Aktif, Tempat Evakuasi Disiapkan

Mengantisipasi potensi erupsi Gunung Slamet, Pemprov Jateng dan 5 kabupaten telah siap menghadapi kemungkinan terburuk.

Liputan6.com, Pemalang - Aktivitas vulkanik Gunung Slamet masih terus meningkat. Pada Jumat (12/9/2014) pukul 12.44 WIB terjadi letusan dengan dentuman kuat. Kemudian pada pukul 13.35 WIB kembali terjadi letusan dengan dentuman kuat dan tertutup kabut.  

"Berdasarkan pengamatan PVMBG Badan Geologi, pukul 00.00-06.00 WIB terekam 5 kali gempa letusan dan 124 kali gempa embusan. Sedangkan pada pukul 06.00-12.00 WIB terjadi 3 kali letusan abu warna kehitaman tinggi 800-1.000 meter, dan 7 kali suara dentuman kuat. Dari kegempaan terjadi 7 kali gempa letusan, dan 104 kali gempa embusan," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (12/9/2014).

Syamsul menjelaskan, untuk mengantisipasi potensi erupsi Gunung Slamet, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan 5 kabupaten, yakni Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga telah siap menghadapi kemungkinan terburuk.

Terkait antisipasi tersebut, Syamsul telah memerintahkan jajaran di BPBD mendampingi penuh pemerintah daerah. "BPBD Kabupaten Pemalang, BPBD Kabupaten Banyumas, BPBD Kabupaten Brebes, BPBD Kabupaten Tegal, dan BPBD Kabupaten Purbalingga selalu berkoordinasi dengan Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Slamet di Desa Gambuhan (Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang)," jelas Syamsul.

Lebih jauh Syamsul mengungkapkan sosialisasi terus diberikan kepada masyarakat.

"BPBD Kabupaten Brebes sudah menyediakan tempat evakuasi di Ponpes Al-Hikmah II Desa Benda, Kecamatan Silampok. BPBD Kabupaten Purbalingga telah mendirikan Pos Pemantauan di 3 desa, yaitu di Desa Cendana, Desa Binangun dan Desa Blambangan," papar Syamsul.

Sejauh ini imbuh Syamsul, BPBD Jawa Tengah telah membagikan 56 ribu masker kepada 5 kabupaten tersebut pada Selasa 8 September 2014. BPBD Kabupaten Brebes telah berkoordinasi dengan 50 pemilik dan sopir truk serta mobil bak terbuka di 4 desa yang terdekat dengan Gunung Slamet.

"Yaitu Desa Pandansari, Igir Klanceng, dan Kalikidang, Kecamatan Paguyangan, dan Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog yang jika diperlukan evakuasi sewaktu-waktu, mereka siap," lanjut Syamsul.

Jika status Gunung Slamet dinaikkan menjadi Awas, maka 23.699 warga dari 7 desa yang berada di Kecamatan Pulosari berjarak sekitar 5-6 kilometer dari puncak akan dievakuasi ke Gelanggang Olahraga PTPN IX Kebun Semugih, Kecamatan Moga. Masyarakat diimbau tetap tenang. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.