Sukses

Uji Coba ERP di Jalan Rasuna Said Kuningan Akhir September

Akbar mengatakan, penerapan uji coba di Jalan Rasuna Said tidak ada bedanya dengan di Jalan Jenderal Sudirman.

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan pondasi gerbang entry (gantry) Electronic Road Pricing (ERP) atau sistem jalan berbayar elektronik di depan Gedung Setia Budi One, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan telah selesai. Gerbang ERP kedua itu dibangun perusahaan asal Norwegia, PT Q-free.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar menuturkan, PT Q-free sebagai pelaksana uji coba ERP di Kuningan akan mengetes kendaraan yang melintasi kawasan tersebut.

"Akhir September akan dimulai uji coba. Mereka sudah selesai pembangunan pondasi gate ERP. Kalau peralatannya sedang dites oleh mereka (PT Q-Free)," kata Akbar saat dihubungi, Jakarta, Kamis (4/8/2014).

Akbar mengatakan, penerapan uji coba di Jalan Rasuna Said tidak ada bedanya dengan di Jalan Jenderal Sudirman --yang dilakukan perusahaan Swedia, Kapsch. Sebab, kendaraan tetap melintasi gerbang ERP menggunakan On Board Unit (OBU) atau alat pendeteksi kendaraan.

Mantan Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta itu mengatakan, sebanyak 100 kendaraan akan dipasangi OBU. Alat ini digunakan untuk mendeteksi kendaraan yang boleh melewati gerbang ERP atau tidak.

"Kalau kendaraan yang melintasi gerbang ERP kita harapkan sebanyak-banyaknya. Sehingga 100 OBU yang dipasang di kendaraan bisa membedakan dengan kendaraan biasa," jelas mantan Mantan Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat itu.

Cara kerja pelaksanaan ERP adalah memadukan antara OBU dengan perangkat mesin yang berada di gerbang ERP. Ketika kendaraan roda empat yang menggunakan OBU melintasi gerbang ERP, sensor chip yang berada di dalam OBU akan berbunyi.

Sehingga masyarakat mengetahui, kalau saldo yang ada di OBU berkurang. Setelah itu, barulah pembaca OBU itu berkomunikasi dengan back office, apakah kendaraan itu benar telah menggunakan OBU atau saldonya telah habis.

"Kendaraan yang melintas menggunakan OBU, maka akan terjadi transaksi dan tercatat di komputer back office. Sedangkan, kalau kendaraan tidak menggunakan OBU atau habis saldo OBU-nya maka akan terekam oleh 2 kamera yang ada di gerbang," papar dia.

Selain itu kamera akan terus merekam kendaraan yang melanggar atau tidak menggunakan OBU atau saldonya habis. Sensor itu juga berfungsi sebagai alat klarifikasi kendaraan, karena kendaraan yang menggunakan OBU sudah terdata di sistem ERP.

"Jadi dari hasil uji coba, ketika kendaraan menggunakan OBU, langsung terlihat di layar back office. Baik itu kendaraan, tanggalnya, sampai nomor OBU yang digunakan," pungkas Akbar. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini