Sukses

Sudah Kronis, Patung Pancoran Dibersihkan Pakai Jeruk Nipis

Pembersihan itu akan dilakukan dengan cara tradisional, yakni menggunakan jeruk nipis.

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta akan melakukan pembersihan (konservasi) terhadap dua patung yang menjadi ikon Ibukota. Patung tersebut adalah Patung Dirgantara (Patung Pancoran) dan Patung Diponegoro.

"Pembersihan Patung Pancoran dilakukan mulai 11 Agustus hingga 19 September 2014. Sedangkan, Patung Diponegoro akan dibersihkan mulai 17 September sampai 2 Oktober 2014," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Balai Konservasi Disparbud DKI Eni Prihantini di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2014).

Menurut dia, secara keseluruhan terdapat sebanyak 22 patung yang tersebar di setiap wilayah Kota Jakarta. Dari jumlah tersebut, pihaknya telah membersihkan 5 patung sepanjang 2013 lalu.

"Sedangkan untuk tahun ini, kita akan membersihkan sebanyak dua patung. Program konservasi patung di Jakarta sebetulnya sudah kita mulai sejak tahun lalu," ujar Eni.

Ia menuturkan sebelum dilakukan pembersihan tersebut, pihaknya terlebih dahulu telah melakukan observasi terhadap kedua patung tersebut pada Juni 2014.

"Ternyata setelah didiagnosa, diketahui bahwa kondisi kedua patung tersebut sudah kronis, sehingga harus segera dilakukan konservasi supaya keadaannya tidak bertambah parah," tutur Eni.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan pembersihan itu akan dilakukan dengan cara tradisional, yakni menggunakan jeruk nipis, kemudian diikuti dengan penyikatan dan pembersihan semaksimal mungkin.

"Dengan cara tradisional, maka biaya yang dikeluarkan juga tidak banyak, yakni hanya Rp 566 juta untuk dua patung. Cara yang sama sudah pernah kita terapkan untuk membersihkan Patung Tugu Tani," ungkap Eni.

Dia memaparkan untuk membersihkan kedua patung tersebut dibutuhkan jeruk nipis sebanyak 45 kilogram, dengan rincian sekitar 25 hingga 30 kilogram untuk Patung Pancoran dan 10 hingga 15 kilogram untuk Patung Diponegoro. (Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.