Puluhan Ribu Buruh di Bengkulu Terancam Tidak Terima THR

Liputan6.com, Bengkulu - Sebanyak 33.642 pekerja dan buruh di Bengkulu dinyatakan tidak terdaftar sebagai anggota serikat pekerja. Mereka yang bekerja di 2.833 perusahaan se-Provinsi Bengkulu tersebut akan sangat sulit mendapatkan tunjangan hari raya (THR) jelang Lebaran mendatang.

Menurut informasi yang dikumpulkan, nama mereka tidak akan dimasukkan dalam rencana aksi serikat buruh dalam negosiasi terkait THR oleh 197 unit serikat pekerja yang ada di Bengkulu. Dengan demikian besar kemungkinan mereka tidak akan menerima THR tahun ini.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu Diah Irianti didampingi Kabid Huhungan Industrial dan Syarat Kerja Nurmawaty menyatakan, posisi tawar para pekerja yang tidak terdaftar dalam serikat pekerja itu sangat lemah dan susah untuk diperjuangkan.

Menurut Nurmawaty, pembayaran THR harus dilakukan oleh pihak perusahaan maksimal H-7 Lebaran dengan besaran minimal satu bulan gaji untuk pekerja yang sudah tercatat sebagai karyawan minimal 3 bulan.

"Kewajiban ini berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja nomor 4/MEN/VI/2014. Maksimal waktu pembayaran adalah tujuh hari sebelum hari raya," ujar Nurmawaty di Bengkulu, Selasa (1/7/2014).

Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bengkulu juga membuka Posko Satuan Tugas Ketenagakerjaan Peduli Lebaran Tahun 2014. Disnaker Bengkulu juga menempatkan personelnya untuk menerima laporan para pekerja yang diperlakukan tidak pada tempatnya oleh para pengusaha.

Saat ini Provinsi Bengkulu menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp 1.350.000, dengan total jumlah pekerja di semua sektor sebanyak 46.057 di 2.833 perusahaan dan hanya 12.415 pekerja dan buruh yang terdaftar di 197 unit serikat pekerja.