Sukses

Wisata Sejarah Sekaligus Menikmati Segarnya Udara Perkebunan Teh

Di kawasan Pengalengan terdapat sebuah makam tua kisah perintis Bosscha, observatorium tertua di Indonesia.

Liputan6.com, Pengalengan - Hamparan kebun teh laksana permadani raksasa ada di kawasan Pengalengan, Bandung, Jawa Barat. Sesungguhnya, Pengalengan tidak hanya menyuguhkan kesejukan alam pegunungan, tapi juga wisata sejarah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (7/6/2014), di kawasan Pengalengan terdapat sebuah makam tua kisah perintis Bosscha, observatorium tertua di Indonesia.

Ia adalah Karel Albert Rudolf Bosscha. Semuanya terekam jelas, begitu pula cerita tentang rumah hitam bedeng pekerja kebun yang usianya hampir seabad. Pengunjung yang datang tertarik dengan sosok Bosscha.

Bedeng hitam itu berdiri pada tahun 1896. Terbuat dari bahan kayu dan bilik bambu seperti rumah kampung biasa. Uniknya, cat untuk rumah itu menggunakan aspal dan minyak tanah yang dibakar kemudian digunakan sebagai cat rumah atau biasa disebut surilem.

Hingga kini, rumah hitam masih berdiri tegak dan belum mengalami perubahan. Penghuninya pun sudah sampai generasi keempat. Dari 400 lebih rumah hitam yang dibuat, hanya 1 yang tersisa.

Bagi Anda yang jenuh dengan hiruk pikuk perkotaan, tak ada salahnya singgah ke Pengalengan untuk menikmati udara segar perkebunan teh sambil berwisata sejarah. Tak perlu tiket masuk, Anda cukup membayar biaya parkir jika memang membawa kendaraan pribadi. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.