Sukses

Mendikbud: Kekerasan Terhadap Anak Hasil dari Kurikulum Gagal

"Penganiayaan dan kekerasan yang terjadi pada anak sangat memprihatinkan."

Liputan6.com, Sorong - Kasus kekerasan seksual anak banyak terjadi di sejumlah daerah. Hal ini membuat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh angkat bicara. Menurutnya, kondisi ini sangat memprihatinkan.

"Urusan-urusan mulai dari pelecehan, penganiayaan, dan kekerasan yang terjadi pada anak sangat memprihatinkan," ujar Nuh dalam kunjungannya ke Sorong, Papua Barat, Kamis (8/5/2014).

Nuh menyatakan, kondisi ini tak bisa dibiarkan. Harus dicari solusi mengatasi persoalan tersebut. "Paling berat adalah urusan sikap. Ini dampaknya, desain kurikulum kita belum ada hasilnya," jelas dia.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya menggelar rapat kabinet terbatas untuk membahas perkembangan kasus kekerasan seksual pada anak. SBY mengatakan, kekerasan seksual anak akan menjadi trauma yang dibawa seumur hidup yang mempengaruhi kejiwaan serta cara pandang terhadap masa depan.

Kasus paedofilia belakangan marak terungkap di berbagai daerah. Di Sukabumi, Jawa Barat, seorang karyawan Andri Sobari alias Emon mencabuli 110 bocah. Dia pun kini ditetapkan sebagai tersangka.

Tak hanya itu, seorang kakek di Sumedang, Jawa Barat, mencabuli bocah yang jumlahnya diduga lebih dari 9 anak. Dalam aksinya, kakek bernama Abah Aman itu mengiming-imingi jajanan gratis kepada anak-anak lantaran pekerjaan pelaku merupakan penjual jajanan anak. (Ant/Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini