Sukses

Letusan Sekunder Gunung Kelud, Ngantang Hujan Abu

Kejadiannya cukup singkat. Warga masih trauma meletusnya Gunung Kelud pada 13 Februari lalu.

Liputan6.com, Malang Hujan abu melanda kawasan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Hujan abu disebabkan adanya letusan sekunder di luar kawah utama Gunung Kelud.
 
"Hujan abu tipis terjadi usai hujan deras mengguyur. Kejadiannya cukup singkat. Tidak ada kerusakan yang ditimbulkan," kata Kepala Desa Pandansari Kecamatan Ngantang, Sitin, saat dikonfirmasi dari Malang, Jawa Timur, Sabtu (3/5/2014).
 
Hujan abu tipis terjadi sekitar pukul 15.30–16.15 WIB. Ketebalan abu di atap rumah tidak sampai 1 centimeter dan tidak menyebabkan kerusakan pada rumah warga. Kondisi jalan juga tetap normal, tak ada sisa abu.
 
Sitin mengaku segera berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang atas peristiwa tersebut. Kendati hujan abu hanya sebentar, peristiwa itu cukup membuat panik warga setempat.
 
"Warga masih trauma kejadian erupsi Gunung Kelud beberapa saat lalu. Banyak warga bertanya ke saya atas kejadian ini. Saya jelaskan sesuai informasi BPBD bahwa tidak apa-apa," ujar Sitin.

Selain guyuran hujan abu, juga terjadi aliran lahar hujan di Sungai Sambong. Beruntung tidak ada kerusakan atau pun korban yang disebabkan banjir lahar hujan. "Tidak ada laporan kerusakan apapun," ucap Sitin.

Letusan Sekunder
 
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Bagyo Setiono, mengatakan, hujan abu yang terjadi di kawasan Ngantang merupakan fenomena alam biasa.
 
"Fenomena alam setelah terjadinya erupsi Gunung Kelud beberapa saat lalu. Hujan abu terjadi akibat letusan sekunder di aliran lahar di luar kawah utama Gunung Kelud," urai Bagyo.
 
Menurutnya, erupsi Gunung Kelud pada 13 Februari silam masih menyisakan material vulkanik. Kemudian terjadi letusan sekunder dan berbarengan diguyur hujan lebat. Sehingga abu terangkat hingga ketinggian 1.000 meter ke atas dan terbawa angin ke arah utara dan timur Gunung Kelud atau ke kawasan Ngantang.
 
Bagyo mengimbau warga tetap tenang dan tidak panik. Warga juga diminta mewaspadai adanya banjir lahar hujan jika puncak Gunung Kelud tertutup awan hitam. Banjir lahar hujan berpotensi mengaliri Sungai Sambong yang berhulu ke Gunung Kelud.
 
"Waspadai potensi adanya banjir lahar hujan saat hujan deras mengguyur," ucap Bagyo.
 
Gunung Kelud erupsi pada 13 Februari lalu dan menyebabkan kerusakan di kawasan Ngantang, Kabupaten Malang. Saat itu terdata 727 rumah rusak berat, 360 rusak sedang, dan 240 rusak ringan. Saat Gunung Kelud meletus, ketebalan debu vulkanik antara 10–25 centimeter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.