Sukses

Kapolri: Ada Provokator Kerusuhan di Sorong

Polri telah mencium upaya-upaya provokasi untuk membenturkan warga Kota Sorong menyusul insiden bentrokan pada Senin kemarin.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Sutarman menegaskan pihaknya telah mencium adanya upaya-upaya provokasi untuk membenturkan masyarakat antaragama di Kota Sorong, Papua Barat, menyusul insiden bentrokan pada Senin 21 April kemarin.

"Itu memang ada upaya-upaya yang sudah kami ikuti, untuk membenturkan antaragama di sana. Dan orangnya sudah kami ketahui dan sekarang dalam pengejaran," kata Sutarman saat menyerahkan bantuan kepolisian di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (22/4/2014).

Ia juga menjelaskan, polisi telah mengumpulkan tokoh-tokoh forum antarumat beragama di Polda Papua untuk menjelaskan adanya dugaan provokator tersebut.

"Tadi pagi kami kumpulkan dari forum antarumat beragama di sana karena ada provokator itu. Data sudah lengkap dan semua disampaikan. Hari ini mudah-mudahan bisa kami selesaikan," tegasnya.

Mantan Kabareskrim Polri itu mengaku bentrokan antarwarga kemarin sengaja diciptakan untuk membenturkan kelompok masyarakat Sorong, baik kelompok suku maupun kelompok agama.

"Dan ini yang harus kita waspadai. Polri akan terus lakukan pengawasan dan deteksi dini terhadap masalah-masalah itu," ujar dia.

Dia juga menegaskan kesigapan aparat dalam bentrokan di Sorong tersebut merupakan buah dari data yang sudah dipegang oleh kepolisian.

"Itu jauh sebelumnya sudah kami ketahui, sehingga kita dengan cepat bisa selesaikan masalah ini," tandas Sutarman.

Pihak Ketiga

Sementara itu, Kepolisian Daerah Papua telah membentuk tim khusus yang dipimpin Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw. Tim ini bertugas menelusuri pihak ketiga dalam bentrokan warga di Sorong atas kemungkinan adanya pihak yang sengaja menciptakan kekacauan.

Sedangkan Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan bentrokan warga yang terjadi di Sorong murni masalah kriminal. Pemicu bentrokan yang terjadi pada Jumat pekan lalu itu menurutnya karena pelaku dipengaruhi minuman keras.

"Pelaku penganiayaan dan pemalakan sudah ditangkap. Ini kasus kriminal murni. Kami minta semua pihak untuk menahan diri dan beraktivitas seperti biasa. Kerukunan hidup di Kota Sorong cukup baik, toleransi beragama juga bagus, sehingga jangan terpengaruh pada informasi yang salah di lapangan," katanya di Mapolda Papua, Jayapura.

Pemicu bentrokan warga ini adalah pemukulan terhadap salah seorang warga oleh pemuda yang sedang dipengaruhi minuman keras. Tidak terima ada pemukulan tersebut, kelompok warga yang menjadi korban pemukulan melakukan pembalasan yang akhirnya menjadi amuk massa.

"Ini seolah-olah ada yang menggeser masalah kriminal ke masalah SARA. Kalau kasus kriminal ini cepat ditangani, saya pikir peristiwa tersebut tidak akan melebar," pungkas Tito.

(Shinta Sinaga)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini