Sukses

[VIDEO] Kebakaran Lahan Merembet ke Tapanuli Selatan

Kebakaran lahan yang menyebabkan kabut asap masih berlanjut dan bahkan meluas hingga ke Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Liputan6.com, Tapanuli Selatan - Asap membubung disertai kobaran api ini muncul di tengah-tengah perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Muara Ufu, Tapanuli Aelatan, Sumatera Utara. Tak ada yang bisa memadamkan api, sehingga kebun seluas 1.000 hektar itu ludes terbakar.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (5/3/2014) dini hari, belum diketahui siapa pihak yang membakar.

Kepada Dinas Kehutanan, Pardamean Daulay menduga pelakunya hendak membuka kebun baru dengan cara membakar lahan, tapi akhirnya merembet ke kebun sawit.

Kini udara di Tapanuli Selatan mulai tidak sehat akibat kebakaran kebun sawit serta asap kiriman dari Riau dan Jambi. Khawatir menimbulkan penyakit, pihak Dinas Kesehatan setempat mulai membagikan masker gratis kepada warga.

Sementara di Jambi, hingga Selasa petang pemadaman kebakaran hutan tidak berjalan lancar. Petugas kesulitan memadamkan api di Desa Tanjung, Kumpeh Ulu, Muaro Jambi sekitar 70 kilometer dari Kota Jambi. Perlu waktu 5 jam untuk mencapai lokasi kebakaran lewat darat. Padahal kebakaran sudah melanda 300 hektar lahan gambut dan memicu kabut asap yang semakin tebal.

Sementara itu, helikopter bom air yang dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan cagar biosfir di Kabupaten Bengkalis gagal dilakukan. Helikopter seri AS350 B3E yang dikerahkan BNPB mendarat darudat di Desa Lubuk Jering, Sungai Mandau akibat terjebak kepulan asap saat melintas di lokasi kebakaran.

Rencana melakukan hujan buatan dan bom air pun tertunda. Dari data terakhir BNPB Riau, saat ini masih terdapat 300 titik api yang tersebar di 6 kabupaten dan kota di Provinsi Riau. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

[VIDEO] Ribuan Warga Riau Salat Minta Hujan - Polisi Joget Saat Atur Lalu Lintas

Angkut 4 Ton Air, Heli Sikorsky Bantu Padamkan Kebakaran Riau

Napi Jadi Imam Salat Minta Hujan di Riau

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.