Sukses

Baturube dan Desa Kolo Sulit Ditembus

Menurut keterangan Bupati Morowali, dua desa di Kecamatan Bungku Utara itu sulit ditembus tim Satkorlak yang hendak menyalurkan bantuan. Jumlah pengungsi pun bertambah menjadi 1.365 orang.

Liputan6.com, Morowali: Banyak desa yang dilanda banjir dan longsor di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, belum dapat ditembus. Bahkan, jumlah pengungsi bertambah dari 710 menjadi 1.365 orang. Para pengungsi itu terus mengalir menuju dua lokasi yang dianggap aman. Adapun dua lokasi yang dianggap paling berat untuk ditembus adalah Desa Baturube dan Kolo di Kecamatan Bungku Utara. Demikian diungkapkan Bupati Morowali Datlin Tamalagi saat telewicara dengan SCTV, Jumat (27/7) pagi.

Bupati Morowali mengungkapkan, kemarin, KRI Lambung Mangkurat sudah sampai di Morowali. Kapal perang milik TNI Angkatan Laut ini mengangkut enam ton beras beserta sejumlah tenaga relawan. Dijadwalkan, kapal tersebut selesai membongkar muatan paling lambat jam sepuluh pagi waktu setempat. Adapun bantuan yang dibawa melalui jalur darat pun sudah sampai di Kecamatan Bungku Utara. Hanya saja, distribusi bantuan ini mengalami kendala mengingat hujan kembali mengguyur, kemarin.

Kendala tak hanya itu. Menurut Bupati Morowali, para relawan juga kesulitan mengevakuasi korban mengingat jumlah mereka yang hanya 30 orang. Lantaran itulah, Datlin mengharapkan adanya tambahan relawan. Selain itu, alat berat juga sangat dibutuhkan buat membuka jalan yang tertutup longsor. Terutama agar bantuan segera disalurkan ke para pengungsi.

Berdasarkan pantauan SCTV, para korban banjir dan longsor di Morowali, untuk sementara mengungsi ke gedung-gedung yang masih utuh. Adapun para korban cedera yang selamat dirawat di Rumah Sakit Kolonodale. Namun, mereka hanya ditangani sesuai dengan kemampuan dan peralatan yang dimiliki oleh rumah sakit setempat. Padahal di RS Kolonodale, jumlah pasien yang dirawat intensif mencapai 23 orang. Ini belum termasuk yang dirawat seadanya.

Sedangkan kondisi para pengungsi yang selamat cukup memprihatinkan. Banyak orang tua dan bocah harus segera mendapatkan bantuan seperti makanan dan pakaian hangat [baca: Korban Tewas di Morowali Mencapai 43 Orang].(ANS/Syamsuddin dan Mansur Tobone)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.