Sukses

Rabun Jauh pada Anak Bisa Disembuhkan

Kebiasan bermain di ruangan terbatas bisa menyebabkan anak mengalami gangguan penglihatan berupa rabun jauh alias myopia. Ini bisa disembuhkan dengan latihan fisik secara teratur.

Liputan6.com, Jakarta: Selain karena faktor keturunan, mata minus atau rabun jauh juga terjadi karena anak terlalu sering bermain dalam jarak dekat. Misalnya, di dalam kamar atau ruangan yang sempit. Akibatnya, mata si anak tak terlatih untuk melihat obyek dalam jarak yang agak jauh. Demikian dikemukaan ahli mata dokter Rini, baru-baru ini.

Kebiasaan buruk ini akan makin parah jika penerangan di dalam ruangan tersebut kurang bagus. Misalnya menggunakan lampu yang berwarna kekuning-kuningan ataupun kurang terang. Karena itulah, dokter Rini menganjurkan orang tua untuk memberi pengalaman yang luas terhadap kemampuan pengelihatan anaknya, dengan melatih anak untuk melihat obyek yang jauh. Misalnya, mengajak anak bermain di halaman atau kebun yang cukup luas.

Gangguan mata minus yang belum terlalu parah juga bisa dikurangi atau bahkan disembuhkan dengan latihan fisik tertentu. Latihan fisik sederhana yang disarankan dokter Rini, antara lain, bisa dilakukan dengan membuat segitiga sama sisi dari kertas. Segitiga tersebut digambari bulatan-bulatan hitam, berderet dari salah satu sisi ke salah satu sudutnya. Jarak bulatan hitam itu disesuaikan dengan tingkat kelainan mata si anak.

Latihan ini dilakukan dengan menempatkan segitiga persis di tengah hidung, kemudian si anak diminta melihat bulatan hitam di sudut segitiga. Sambil memberikan hitungan waktu, orang tua harus mengawasi gerakan bola mata si anak. Bila pada hitungan tertentu bola mata anak bergerak ke arah lain, latihan dihentikan. Latihan semacam ini sebaiknya dilakukan secara teratur dengan frekuensi sesuai tingkatan gangguan mata minus.

Latihan lainnya adalah membaca koran, untuk melatih ketajaman pengelihatan mata dalam kategori fenomena kepadatan. Sambil menutup sebelah matanya, si anak diminta melingkari salah satu huruf, di koran tersebut. Jika latihan semacam ini dilakukan secara teratur, dokter Rini yakin, gangguan mata minus bisa dikurangi atau bahkan disembuhkan.(RSB/Mira Permatasari dan Eko Purwanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.