Sukses

Kaki Lima Pasar dan Preman Kebayoran Lama Ditertibkan

Sejumlah pedagang kaki lima ditertibkan petugas Ketenteraman dan Ketertiban Pemerintah Daerah Jakarta Selatan. Gubernur Jakarta juga akan menertibkan premanisme di sana.

Liputan6.com, Jakarta: Sejumlah petugas Ketenteraman dan Ketertiban (Tramtib) Pemerintah Daerah Jakarta Selatan dan polisi menggelar Operasi Penertiban Kaki Lima, Kamis (29/3). Penertiban berlangsung sejak pukul 10.00 WIB. Prioritas penertiban adalah para pedagang di sepanjang jalan dan trotoar Pasar Kebayoran Lama, Jaksel.

Operasi diselenggarakan karena para pedagang kaki lima dianggap sudah mengganggu arus lalu lintas. Sebaliknya, para pedagang mengaku ogah berjualan di pasar sebab harus membayar biaya retribusi sebesar Rp 6 ribu per hari. Selain itu, pembeli di pinggir jalan lebih ramai. Hingga saat ini, petugas Kepolisian Sektor Kebayoran Lama tampak masih berjaga-jaga. Itu dilakukan untuk mengantisipasi provokasi para preman ke pedagang yang bakal memicu keributan.

Sementara itu, Wali Kota Jaksel Abdul Mufti menegaskan, jajarannya tengah meneliti dugaan pungutan liar oleh pejabat Kecamatan Kebayoran Lama. Pungli tersebut dibebankan kepada para preman Pasar Kebayoran Lama. Menurut Mufti, laporan tersebut diperoleh bentrokan antarpreman di Pasar Kebayoran Lama, beberapa hari silam. Sembilan preman yang diduga kerap mengutip uang dari pedagang itu mengaku menyetorkan upeti sebesar Rp 25 juta rupiah per bulan ke kecamatan. Kini, tambah dia, jajarannya sedang berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Komando Daerah Militer Jaya untuk membasmi para preman.(ANS/Tim liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.