Dania Sakti

Yoshimi Yamashita adalah perempuan Jepang pertama yang berprofesi sebagai wasit sepak bola profesional di negaranya. Yamashita yang tahun lalu menjadi wasit perempuan pertama yang memimpin pertandingan J-League ini berharap dapat mendorong partisipasi aktif perempuan dalam berbagai bidang.

Kesalahan wasit dapat menyebabkan kerugian besar pada salah satu pihak seperti dianulirnya sebuah gol di partai final Piala Dunia, sehingga sang pengadil harus siap menghadapi derasnya amarah dan hujatan.

Nama wasit perempuan asal Prancis Stephanie Frappart (39) telah lebih dulu dikenal luas di kalangan sepak bola. Frappart tercatat sebagai wasit perempuan yang memimpin pertandingan profesional sepak bola pria.

Nama Byron Moreno menjadi mimpi buruk bagi sepak bola Italia dan penikmatnya. Fans Gli Azzurri tidak pernah melupakan nama itu dan bersikeras bahwa Moreno bertanggung jawab atas tersingkirnya Italia pada Piala Dunia 2002.

Qatar berharap dapat menarik 1,2 juta pengunjung dari seluruh dunia, nyaris setengah dari populasinya sendiri, untuk menghadiri turnamen 28 hari sejak November hingga Desember ini.

Menjelang Piala Dunia Qatar, tidak salah jika kita menilik kembali beberapa momen bersejarah sepanjang 92 tahun kompetisi itu digelar sejak di Uruguay 1930. Tahukah Anda bahwa setidaknya ada tujuh negara yang mungkin tidak akan pernah bisa tampil lagi di ajang Piala Dunia?

Piala Dunia 1938 menjadi gelaran terakhir sebelum Perang Dunia II menyela keberlangsungan kompetisi ini. Piala Dunia berikutnya baru digelar 12 tahun kemudian pada 1950.

Menjelang Piala Dunia Qatar, inilah saatnya untuk melakukan kilas balik kisah perjalanan panjang yang harus ditempuh rombongan peserta Piala Dunia sebelum berlaga di turnamen pada periode 1930 hingga 1950-an

Tahun 1993 akan selamanya dikenang sebagai tahun penuh prestasi sekaligus tahun duka yang kelam bagi Zambia atas tragedi nahas yang menimpa Timnas kebanggaan mereka.

Pertandingan 16 besar antara kesebelasan Portugal dan Belanda pada Piala Dunia 2006 di Jerman yang dikenal dengan julukan “Battle of Nuremberg” atau “Pertempuran Nuremberg” versi lapangan hijau merupakan contoh nyata sebuah laga yang menyisakan rasa kurang sedap di mulut pencinta sepak bola.