Sukses

Kolaborasi Seniman Inggris dan Qatar Bikin Mural Setinggi 13 Meter di Piala Dunia 2022

Mereka menciptakan seni mural dinding yang memadukan gambar bunga dari masing-masing negara peserta Piala Dunia 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Ada berbagai cara untuk mengekspresikan antusiasme pada Piala Dunia 2022 yang digelar di Qatar. Salah satunya dilakukan dua orang seniman jalanan Wales.

Mereka membuat mural setinggi 13 meter di Desa Budaya Katara yang merupakan hasil kerja sama dengan seniman Qatar dengan tujuan melibatkan komunitas yang beragam dan mengeksplorasi nilai dan budaya satu sama lain. Menteri Perekonomian Wales, Vaughan Gething, mengunjungi seni dinding besar sebagai bagian dari kunjungan ke Qatar jelang pertandingan Wales versus Inggris pada Selasa, 29 November 2022 kemarin di Stadion Ahmad Bin Ali.

Seniman jalanan Wales, Bryce Davies alias Peaceful Progress dan Hannah McGree berkolaborasi dengan seniman Qatar Muna AlBader. Mereka menciptakan seni mural dinding yang memadukan gambar bunga dari masing-masing negara dengan paduan warna kuning semarak bunga daffodil Welsh dan warna ungu bunga Qatar.

"Piala Dunia telah memberikan kesempatan unik tidak hanya untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Wales adalah bangsa yang berbeda di Inggris, tetapi untuk memproyeksikan nilai-nilai komunitas dan inklusivitas kami," terang Gething, dilansir dari The Peninsula Qatar, Kamis, 1 Desember 2022.

Gething menambahkan, mural tersebut adalah contoh kreativitas dan kolaborasi yang merupakan bagian dari program Wales untuk melibatkan dan memahami budaya lain.  Diketahui, Bryce Davies tumbuh di Cardiff dan telah melukis mural aerosol selama 20 tahun. "Saya merancang mural agar sesuai dengan lingkungan alam Katara dengan dua simbol yang langsung dapat dikenali dari kedua negara digabungkan dengan cara yang belum pernah terlihat sebelumnya," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Festival Inggris

"Karya tersebut mewakili identitas nasional, kesempatan bagi olahraga untuk berbuat baik, dan tentu saja, sepak bola," tambah Davies. Mural dibuat sebagai bagian dari Festival Inggris tahunan ke-7 di Qatar yang akan mengeksplorasi tema 'Olahraga untuk Kebaikan'. Kedua mural tersebut diluncurkan sebagai bagian dari acara bersama British Council, Welsh Government, Street Child United, dan Education Above All.

Tak hanya di Qatar, pembuatan mural menyambut Piala Dunia 2022 juga marak di Indonesia. Salah satunya di kawasan Depok, Jawa Barat. Warga Perum Depok Maharaja Blok M1 Cluster Cemara antusias menyambut perhelatan Piala Dunia 2022 yang bergulir sampai pertengahan bulan ini.

Hal itu terlihat dari tingginya animo mereka dalam mengikuti ajang Hias Kampung Bucin Piala Dunia 2022. Sekadar informasi, Hias Kampung Bucin Piala Dunia 2022 merupakan program yang diselenggarakan oleh SCM Grup selaku official broadcaster kompetisi sepak bola terakbar dunia. Kegiatan tersebut ditujukan untuk mengundang masyarakat membangun euforia jelang penyelenggaraan FIFA World Cup 2022.

 

3 dari 4 halaman

Swadaya Masyarakat

Ketua RT 01/16 Cluster Cemara Perumahan Depok Maharaja, Musdar Saleh, mengungkap warga di kawasannya rela menggelontorkan dana di kisaran Rp22 juta demi membiayai program menghias kampung.  Adapun dana tersebut seluruhnya bersumber dari swadaya masyarakat yang memang ingin memberi dukungan penuh untuk menyemarakkan Piala Dunia Qatar 2022.

"Kita kemarin estimasi ke warga itu (biayanya) sekitar 22 juta. Alhamdulillah kita sudah bisa (mengumpulkan) lebih dari estimasi yang kita rencanakan di awal, dan itu semuanya berasal dari swadaya masyarakat," ungkap Musdar, dikutip dari kanal Bola Liputan6.com, Minggu, 30 Oktober 2022.

Lebih lanjut, Musdar menyebut bahwa warga RT 01/16 Cluster Cemara telah memulai proses pengerjaan untuk menghias kampung dengan tema Piala Dunia 2022 sejak satu bulan lalu. Seluruh warga berpartisipasi dalam kegiatan ini, utamanya pada hari Sabtu dan Minggu.

"Sebenarnya kita sudah mulai (menghias kampung) sebulan (lalu). Jadi, (aktivitasnya dilakukan) tiap hari Sabtu-Minggu karena memang rata-rata warga banyak yang bekerja dan ada aktivitas (lain) juga," beber Musdar.  "(Pengerjaannya) dicicil. Nah, ada beberapa warga misalnya yang WFH, itu mereka kerjakan di luar (agenda) Sabtu dan Minggu," sambung dia.

 

4 dari 4 halaman

Lomba Hias Kampung

Musdar juga mengisahkan awal mula warga di kawasannya mengikuti ajang Hias Kampung Bucin Piala Dunia 2022. Ia menyebut, keputusan ini bermula dari kegiatan family gathering yang diselenggarakan sekitar dua bulan lalu.

Kala itu, ia dan sejumlah warga sempat berbincang santai di malam hari. Kebetulan mereka sudah mendapat pemberitahuan soal perlombaan menghias kampung dengan tema Piala Dunia. Dari situ, tercetuslah ide untuk membentuk kepanitiaan demi menyukseskan rencana ini.  "Dulu kami ada family gathering, sekitar dua sampai tiga bulan lalu. Di situ, kami ngobrol santai malam-malam dengan beberapa warga. Kebetulan ada pemberitahuan bahwa akan diadakan lomba hias kampung (jelang Piala Dunia 2022)."

"Kembali dari family gathering itu, kita setting rapat (bersama warga), kemudian kita tentukan siapa ketua panitia, sekretaris, bendahara. Panitia kecilnya kita bentuk, lalu kita announce ke warga," ungkap Musdar.

Selanjutnya, para panitia mulai menyusun konsep menghias kampung, lengkap dengan estimasi biayanya. Gagasan tersebut langsung memperoleh dukungan dan antusiasme dari warga, sehingga seluruhnya sepakat mengeksekusi ide yang telah didiskusikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.