Sukses

Tindakan Asusila hingga Busana Terbuka Bisa Berujung Penjara bagi Penonton Piala Dunia 2022 Qatar

Penonton laga di Piala Dunia 2022 diperingatkan untuk tidak membawa sejumlah barang yang dilarang serta bertindak sesuai aturan di Qatar.

Liputan6.com, Jakarta - Para penggemar sepak bola yang bepergian untuk menonton kejuaraan sepak bola dunia telah diperingatkan untuk tidak membawa sejumlah barang yang kabarnya dilarang di Qatar, tempat penyelenggara Piala Dunia 2022. Mereka yang tertangkap dengan salah satu barang tabu tersebut bisa menghadapi hukuman penjara.

"Mengimpor obat-obatan terlarang, alkohol, pornografi, produk daging babi, buku-buku dan materi keagamaan ke Qatar adalah ilegal,” demikian bunyi situs web pemerintah UK Foreign Travel Advice, dikutip dari laman New York Post, Rabu (23/11/2022).

Sementara itu bir, dibolehkan dengan catatan akan disajikan di lokasi yang ditentukan, termasuk di dalam stadion selama pertandingan, tetapi dilarang di tempat lain. "Mengumpat, perbuatan yang dianggap sebagai tindakan asusila dan pelanggar dapat dipenjara dan atau dideportasi," lanjut situs tersebut.

Situs tersebut selanjutnya mencantumkan beberapa peringatan bagi pengunjung. Para supporter bahkan juga harus menahan diri dari tampilan agak terbuka di depan umum, dan menawarkan saran tentang cara berpakaian sesuai dengan hukum Islam di Qatar yang lebih sopan.

Saat menghadiri pertandingan Piala Dunia Qatar 2022, baik pria maupun wanita disarankan untuk tidak memakai celana pendek atau atasan tanpa lengan, saat pergi ke gedung pemerintah, fasilitas kesehatan atau mal. "Anda harus berpakaian sopan saat berada di depan umum, termasuk ketika mengemudi. Wanita harus menutupi bahu mereka dan menghindari mengenakan rok pendek," tulis instruksi di situs tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pro-Kontra di Qatar

Daftar barang yang dilarang menjadi berita utama karena kontroversi terus berputar seputar keputusan untuk menjadikan Qatar sebagai negara tuan rumah Piala Dunia. Turnamen, yang secara historis berlangsung setiap empat tahun antara Mei, Juni, dan Juli, harus digeser ke November dan Desember, karena iklim Qatar yang sangat panas.

Selain kondisi permainan yang keras, para penggemar juga mengkritik sikap negara Teluk Persia itu terhadap homoseksualitas dan hak asasi manusia, menuduh penyelenggara mengambil keuntungan dari orang-orang yang bekerja menyiapkan fasilitas Piala Duinia.

Beberapa hari lalu, seorang duta Piala Dunia Qatar mengatakan kepada jaringan televisi Jerman ZDF, bahwa homoseksualitas adalah "kelainan pikiran". Mantan presiden FIFA Joseph Blatter berkomentar bahwa memilih Qatar sebagai negara tuan rumah adalah sebuah kesalahan dan pilihan yang buruk. "Dan saya bertanggung jawab untuk itu sebagai presiden saat itu," ungkap Blatter.

Piala Dunia 2022 dimulai pada Minggu, 20 November 2022. Sejak pesta pembukaan, ada banyak hal yang mengejutkan dan menuai pro-kontra di penyelenggaraannya. 

3 dari 4 halaman

Antisipasi Aturan yang Berbeda

Mengutip dari kanal Bola Liputan6.com, Minggu, 9 Oktober 2022, diperkirakan akan ada lebih dari satu juta penggemar Piala Dunia 2022 mengunjungi kawasan Teluk untuk menonton festival sepak bola paling akbar selama sebulan di Qatar. Sebagai Piala Dunia pertama yang digelar di Timur Tengah, norma sosial dan praktik keagamaan cenderung berbeda dari beberapa turnamen sebelumnya. 

Alkohol disajikan di restoran berlisensi dan di banyak hotel di seluruh negeri, dan penyelenggara mengatakan itu juga akan tersedia di zona penggemar pada waktu-waktu tertentu. Penjualan alkohol di zona penggemar mungkin lebih murah daripada hotel dan mungkin melibatkan pertukaran mata uang lokal dengan token yang bisa digunakan untuk membeli minuman.

Cuma penduduk lokal yang diizinkan membeli alkohol dari outlet khusus untuk konsumsi di rumah. Sehingga, minum jauh dari tempat resmi dilarang untuk para turis, terlebih, membawa alkohol ke negara itu dilarang. 

Selain itu, Kementerian Kesehatan Masyarakat Qatar memerintahkan larangan langsung penjualan vape pada 2014. Departemen bea cukai Bandara Internasional Hamad juga disarankan tidak mengizinkan rokok elektrik masuk ke negara itu bersama di pelabuhan Qatar.

Meski begitu, masih ada komunitas besar yang secara teratur menggunakan e-rokok tanpa penalti, jadi mungkin ada beberapa kelonggaran dalam masalah ini. Tetapi, pembelian isi ulang vaping dan produk terkait tidak bisa dilakukan secara legal saat berada di Qatar.

 

4 dari 4 halaman

Aturan Penting Lain

Selanjutnya pakaian renang masih diperbolehkan di pantai hotel dan kolam renang, tetapi pengunjung diharapkan  menutupi bahu dan lutut ketika mengunjungi tempat-tempat umum seperti museum dan gedung-gedung pemerintah.

Mencopot kaus dilarang di dalam stadion, sementara stadion ber-AC yang banyak dipublikasikan dirancang untuk menjaga suhu yang menyenangkan bagi penonton.

Di luar, suhu rata-rata untuk November adalah sekitar 26 derajat celcius, tetapi bisa sehangat pertengahan 30-an. Panitia penyelenggara Piala Dunia Qatar 2022 juga telah meminta pengunjung membatasi tampilan kasih sayang di depan umum.

Hukum Qatar juga melarang hidup bersama pasangan yang belum menikah, namun pihak berwenang telah mengkonfirmasi selama turnamen teman-teman yang belum menikah dari jenis kelamin yang berbeda atau pasangan bisa berbagi kamar yang sama tanpa hukuman.

Dengan gerombolan penggemar berbagi pengalaman di media sosial, menegakkan aturan ketat Qatar mengenai privasi dan fotografi bisa menjadi tantangan. Penyelenggara meminta penggemar melakukan "kesopanan bersama" dan meminta izin sebelum memotret atau merekam orang lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.