Sukses

Gaun Putri Diana di Serial The Crown Dikritik Hanya Cosplay

Serial The Crown musim kelima akan kembali tayang, begitu juga dengan busana ikonik Putri Diana.

Liputan6.com, Jakarta - Musim ke-5 dari drama hit Netflix tayang perdana hari ini, Rabu (9/11/2021) bersama dengan semua drama yang sangat menarik. Penggemar dapat menantikan beberapa penampilan menonjol dari Elizabeth Debicki yang berperan sebagai mendiang Putri Diana dengan "gaun balas dendam" yang terkenal.

Serial terbaru The Crown akan menceritakan bagaimana kehancuran pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana pada 1990an. Momen itu kian dramatis dengan tampilan modis Putri Diana saat mengenakan rok hitam Christina Stambolian setelah pengakuan perselingkuhan raja masa depan itu akhirnya terungkap.

"Saya pikir gaun mereka indah, tapi itu benar-benar tidak sebanding dengan aslinya, jujur," pakar kerajaan dan pendiri "To Di For Daily" Kinsey Schofield mengatakan kepada Page Six Style, dikutip Rabu, (9/11/2022).

"Ada sesuatu yang sangat ikonik tentang gaun itu sehingga hampir terasa seperti cosplay untuk melihat orang lain mengenakannya," katanya tentang gaun mini off-the-shoulder yang seksi.

Namun, ahli tersebut menekankan betapa pentingnya mereka menciptakannya kembali dan menceritakan kisah itu. "karena tiba-tiba kami menyadari betapa terlukanya dia (oleh Charles) dan bagaimana dia bereaksi terhadap situasi dan betapa briliannya itu," sebutnya. 

"Gaun balas dendam" menjadi karakter dalam kisah Charles dan Putri Diana, menandai momen ketika ada perubahan besar dalam lemari pakaian mendiang Diana. "Saya pikir hanya dengan melihat apa yang saya lihat sejauh ini, mereka memproyeksikan perubahan kepercayaan diri dan perasaannya melalui pakaiannya," kata Schofield.

"Pada awal musim, awal 1990an, Putri Diana berpakaian seperti ibu Paskah, warna pastel … saat semakin jauh ke dalam seri dan mendekati akhir dekade, dia lebih seksi, Anda bisa melihat pengaruh budaya pop pada Diana," ujarnya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perubahan Fesyen Putri Diana

Di sisi lain, trailer untuk Musim ke-5 yaitu setelan rok lavender "Ibu Paskah" memberi jalan bagi penampilan Diana yang lebih berani. Ketika itu pemirsa melihat sang putri mendapatkan kepercayaan diri dan berbicara tentang hubungannya.

"Anda melihat semacam tubuh balas dendam dan pakaian balas dendam menjelang akhir musim yang mengasyikkan, dan saya tahu para penggemar menantikannya," kata Schofield.

Pembawa acara podcast juga menunjuk ke "mantel puffer merah raksasa" yang dikenakan mendiang kerajaan saat jogging di liburan ski Austria sebagai salah satu penampilannya yang paling dinanti pada karakter yang diperankan Debicki.

"Street style sangat penting,” kata Schofield. "Melihatnya berpakaian, kita bisa melihat lebih banyak tentang kepribadiannya. Dia adalah ibu yang keren. Lemari pakaiannya adalah cerminan dari siapa dia sebenarnya. Dia adalah bangsawan pertama yang berkata tidak terlalu peduli apa yang harus dikenakan.

Diketahui, meski telah meninggal seperempat abad lalu, pengaruh fesyen Putri Diana kepada dunia tetap besar. Selain cerita humanisnya ketika berinteraksi dengan masyarakat terpinggirkan, ia terus menginspirasi anak-anak muda bahkan generasi Z.

3 dari 4 halaman

Tampilan Ikonik

Sementara penggemar mode kerajaan akan dengan mudah melihat beberapa tampilan ikonik di trailer, seperti mengintip kaus British Lung Foundation yang dia kenakan ke pertandingan polo pada 1988. Pakaian itu tidak selalu terlihat dalam konteks yang sama dengan sejarah.

Gaun Catherine Walker pendek bermanik-manik yang dikenakan Diana untuk makan malam “Vanity Fair” 1995, misalnya, muncul di Musim ke-5. Salah satunya pada pertunjukan "Swan Lake," yang merupakan salah satu penampilan publik terakhir kerajaan sebelum kematiannya.

"Mereka telah memprioritaskan secara visual beberapa pakaian yang kami kenali dan memasukkannya ke dalam alur cerita yang tidak selalu cocok dengan pakaian itu," kata komentator kerajaan, menambahkan dia menghargai bahwa pencipta "The Crown" tahu betapa pentingnya pakaiannya untuk penonton dan penggemar Diana.

Terlepas dari drama tak pantas yang mungkin akan terjadi musim ini, Schofield merenungkan warisan Putri Diana. "Ini sangat lucu karena di sinilah kita, 25 tahun setelah kematiannya masih mencoba berpakaian seperti dia."

4 dari 4 halaman

Wawancara Kontroversial

Sementara itu sebelumnya diberitakan The Crown mengabaikan permintaan tulus Pangeran William untuk tidak mengeksploitasi Putri Diana. Pihak produser tetap akan memasukkan kutipan wawancara kontroversial dalam serial dokumenter Panorama BBC ke dalam serial Netflix tersebut.

Seri yang dibintangi oleh Elizabeth Debicki dalam dua episode di antaranya mengangkat wawancara Putri Diana dengan BBC pada 1995 tersebut dan dampak setelahnya. Dikutip dari The Sun, Rabu, 2 November 2022, dua episode ini menampilkan adegan Pangeran William kecil dan ketika Prince of Wales itu melihat wawancara ibunya di TV semasa menjadi murid di Eton.

Pangeran William terlihat ditanyai oleh kepala sekolahnya apakah dia baik-baik saja. Putra sulung Putri Diana itu menanggapinya dengan kesal sambil berkata, "Saya baik-baik saja", lalu berjalan menjauh dari TV sebelum wawancara tersebut berakhir.

Adapun Charles, yang diperankan Dominic West terlihat berteriak dan mengumpat selama wawancara, karena sang Putri meragukan kemampuannya untuk menjadi Raja Inggris. Adegan berakhir dia menangis tak berdaya disaksikan Camilla.

Diperkirakan Netflix telah memangkas panjang bagian itu menjadi potongan-potongan kecil yang berlangsung cuma beberapa detik. Produser hanya mengambil bagian yang paling menghasut dari wawancara Putri Diana selama satu jam tahun 1995 dan memadatkannya adi tayangan berdurasi 4 menit 23 detik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.