Sukses

Studi: Paus Biru Makan 10 Juta Keping Mikroplastik Sehari

Polusi menimbulkan bahaya yang lebih besar bagi paus biru daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Paus biru mengonsumsi hingga 10 juta keping mikroplastik setiap hari, menurut penelitian pada Selasa, 1 November 2022. Studi tersebut menunjukkan bahwa polusi yang ada di mana-mana menimbulkan bahaya yang lebih besar bagi hewan terbesar di dunia itu daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Dikutip dari AFP, Kamis, 3 November 2022, potongan-potongan kecil plastik telah ditemukan, mulai dari lautan terdalam hingga gunung tertinggi, bahkan di dalam organ dan darah manusia. Kini, sebuah studi pemodelan yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications telah memperkirakan berapa banyak yang tertelan paus.

Tim peneliti yang dipimpin AS menempatkan tag pada 191 paus biru, paus sirip, dan paus bungkuk yang hidup di lepas pantai California untuk mengamati pergerakan mereka. "Ini pada dasarnya seperti Apple Watch, hanya di punggung ikan paus," kata Shirel Kahane-Rapport, seorang peneliti di California State University, Fullerton dan penulis pertama studi tersebut.

Paus kebanyakan makan di kedalaman antara 50 m hingga 250 m. Ini merupakan rumah bagi "konsentrasi mikroplastik terbesar di kolom air," kata Kahane-Rapport pada AFP.

Para peneliti kemudian memperkirakan ukuran dan jumlah suapan yang dimiliki paus setiap hari dan apa yang disaring, memodelkan tiga skenario berbeda. Di bawah skenario yang paling mungkin, paus biru memakan hingga 10 juta keping mikroplastik sehari. Dengan 90--120 hari musim makan tahunan, hewan itu diperkirakan memakan lebih dari satu miliar keping mikroplastik setahun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Temuan Studi

Hewan terbesar di Bumi ini juga kemungkinan merupakan konsumen mikroplastik terbesar, makan hingga 43,6 kg sehari, kata studi tersebut. "Bayangkan membawa sekitar 45 kg ekstra (mikroplastik), dan Anda adalah paus yang sangat besar, itu akan memakan tempat," kata Kahane-Rapport.

Paus bungkuk diperkirakan makan sekitar empat juta keping sehari. Meski mudah membayangkan paus mengisap mikroplastik dalam jumlah besar saat menelan air laut, para peneliti menemukan bahwa bukan itu masalahnya.

Sebaliknya, 99 persen mikroplastik masuk ke dalam paus karena mereka sudah berada di dalam mangsanya. "Itu mengkhawatirkan bagi kami," kata Kahane-Rapport, karena manusia memakan mangsa itu.

"Kami juga makan ikan teri dan sarden," katanya, seraya menambahkan bahwa "krill (ikan) adalah dasar dari jaring makanan."

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan, jika krill berada dalam tangki dengan mikroplastik, "mereka akan memakannya," kata Kahane-Rapport.

Kini, para peneliti tahu berapa banyak mikroplastik yang dikonsumsi paus, selanjutnya mereka akan menentukan seberapa besar bahaya yang bisa ditimbulkannya. "Dosis menentukan racunnya," kata Kahane-Rapport.

3 dari 4 halaman

Tentang Paus Biru

Dikutip dari National Geographic, paus biru adalah hewan terbesar yang hidup di Bumi. Mamalia laut ini menguasai lautan dengan panjang hingga 30,4 meter dan berat lebih dari 200 ton. Lidah mereka saja bisa seberat gajah, sementara hati mereka sebesar mobil.

Paus biru mencapai dimensi yang membingungkan ini dengan pola makan yang hampir seluruhnya terdiri dari hewan kecil mirip udang yang disebut krill. Selama waktu-waktu tertentu dalam setahun, seekor paus biru dewasa mengonsumsi sekitar 4 ton krill sehari.

Paus biru adalah paus balin, yang berarti mereka memiliki lempengan berumbai dari bahan seperti kuku, yang disebut balin, melekat pada rahang atas mereka. Hewan-hewan raksasa itu makan dengan terlebih dahulu meneguk seteguk air yang sangat banyak, melebarkan kulit berlipit di tenggorokan dan perut mereka untuk menerimanya. Kemudian, lidah paus yang besar memaksa air keluar melalui lempengan balin yang tipis dan tumpang tindih. Ribuan krill tertinggal, lalu ditelan.

4 dari 4 halaman

Warna hingga Vokalisasi

Paus biru terlihat benar-benar biru di bawah air, tetapi di permukaan, warnanya lebih biru-abu-abu berbintik-bintik. Perut mereka berwarna kekuningan dari jutaan mikroorganisme yang tinggal di kulit mereka. Paus biru memiliki kepala yang lebar dan rata, tubuh yang panjang dan meruncing, yang berakhir dengan pola mirip segitiga yang lebar.

Paus biru hidup di semua lautan di dunia, kecuali Kutub Utara, kadang-kadang berenang dalam kelompok kecil, tapi biasanya sendirian atau berpasangan. Mereka sering menghabiskan musim panas makan di perairan kutub dan bermigrasi panjang menuju Khatulistiwa saat musim dingin tiba.

Mamalia ini mengarungi lautan dengan kecepatan lebih dari 8 km per jam, tapi berakselerasi hingga lebih dari 32 km per jam ketika mereka gelisah. Paus biru adalah salah satu hewan paling keras di planet ini.

Mereka memancarkan serangkaian denyut, erangan, dan diperkirakan, dalam kondisi yang baik, paus biru dapat mendengar satu sama lain hingga 1.609 km jauhnya. Para ilmuwan berpikir bahwa mereka menggunakan vokalisasi ini tidak hanya untuk berkomunikasi, tapi, bersama pendengaran mereka yang sangat baik, untuk menavigasi sonar di kedalaman laut yang tidak terang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.