Sukses

Bali Masih Banjir, Kemenparekraf Optimistis Persiapan KTT G20 Bisa Tetap Maksimal

Kemenparekraf optimistis persiapan (KTT) G20 tetap on the track dan 15-16 November 2022 tidak akan terpengaruh oleh bencana banjir di Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memastikan persiapan Presidensi G20 di Bali berjalan seperti semula meski Pulau Dewata dilanda bencana banjir.  Dia menjelaskan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah membentuk satuan petugas (satgas) untuk penanggulangan bencana terpadu.

BNPB, ucap Sandiaga Uno, telah bersaha maksimal menyambut rangkaian Presidensi G20 Indonesia. "Kami mengapresiasi BNPB yang telah menyiapkan satgas," terangnya dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid, Senin, 24 Oktober 2022.

Sandiaga menambahkan, BNPB sudah melakukan Table Top Exercise (TTX) dan juga Tactical Floor Game (TFG). TTX merupakan salah satu teknik latihan dalam bentuk diskusi guna memberikan pemahaman tentang penanganan darurat bencana.

Sedangkan TFG, diartikan sebagai simulasi pembagian peran sumber daya sehingga semua pihak dapat mengetahui kendala serta memperbaiki maupun mengurangi dampak kerugian. Sandiaga juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi Bali yang bekerja keras untuk mengatasi banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Karangasem.

Dia mengatakan telah mendapatkan kepastian dari Gubernur Bali bahwa semua pihak siap siaga. Walau begitu, ia mengakui bahwa banjir sedikit berdampak terhadap destinasi wisata karena jalur (perjalanan) sempat terputus di beberapa lokasi dekat destinasi wisata.

"Ada beberapa teman saya yang membatalkan kunjungannya karena melihat pemberitaan mengenai banjir yang terjadi. Tapi dampaknya belum luas dan kami berharap ini bisa segara diatasi," ujarnya.

"Kita memastikan persiapan (KTT) G20 tetap on the track dan 15-16 November 2022 tidak akan terpengaruh oleh bencana (banjir) yang baru saja terjadi," lanjut pria yang biasa disapa Sandi ini.  Menurut Menparekraf, saat ini hal yang diperlukan adalah keyakinan kepada seluruh delegasi, terutama mereka yang akan segera mengunjungi dan berwisata di Bali.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Risiko Tinggi Banjir

Dia pun mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada serta melakukan praktik pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Sandiaga menuturkan, saat ini, ada beberapa wilayah Indonesia yang sedang menghadapi anomali cuaca curah hujan yang tinggi. Banjir pun melanda sebagian daerah.

Bali termasuk wilayah dengan risiko tinggi ancaman bencana. "Kita semua berdoa untuk yang terbaik yang kita kerahkan kemampuan upaya kita untuk memitigasi dan mengatasi bencana banjir yang sekarang melanda berbagai wilayah di Bali," harap Sandi.

Sementara itu, banjir bandang yang menerjang sejumlah kawasan di Kabupaten Jembrana Bali menyebabkan sejumlah infrastruktur rusak. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana Putra, Senin (17/10/2022) mengatakan, banjir bandang disebabkan aliran sungai yang meluap.

"Tim kami sudah turun ke lokasi-lokasi yang dilanda bencana, dan kami terus melakukan pemantauan," kata Putu Agus, melansir kanal Regional Liputan6.com.  Agus mengatakan, hujan lebat di hulu sungai Minggu, 16 Oktober 2022, menyebabkan sungai-sungai di Jembrana meluap hingga ke daratan sisi sungai.

 

3 dari 4 halaman

Evakuasi Wisman

"Kami masih terus melakukan pendataan kerusakan, baik fasilitas umum maupun rumah warga akibat banjir ini. Koordinasi dengan institusi-institusi terkait juga dilakukan untuk mempercepat bantuan bagi warga yang menjadi korban," jelas Putu Agus.

Informasi yang dihimpun mencatat sejumlah jembatan putus akibat banjir bandang Jembrana, dan dilaporkan ratusan rumah warga terendam air cukup tinggi. Banjir yang melampaui jembatan di Dusun Biluk Poh, Kecamatan Mendoyo itu menyebabkan kendaraan arah Denpasar-Gilimanuk dan sebaliknya, dilarang untuk sementara melewati jembatan tersebut karena berbahaya.

Selain di Jembrana, hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Kota Denpasar, Bali, telah menyebabkan banjir pada Sabtu, 8 Oktober 2022. Karena itu, melansir Antara, puluhan warga, termasuk di antaranya belasan wisatawan mancanegara (wisman), dievakuasi tim SAR gabungan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada, mengatakan bahwa sejak Sabtu dini hari, Basarnas Bali telah menerima permintaan bantuan untuk evakuasi korban banjir. Permintaan bantuan evakuasi itu berlokasi di dua titik: Jalan Pura Demak Kota Denpasar dan Jalan Nakula Gang Baik-Baik Seminyak, Badung. 

4 dari 4 halaman

Memompa Air

Ia menjelaskan, setelah menerima laporan warga, dua tim dikerahkan menuju lokasi dan langsung melaksanakan proses evakuasi bersama unsur SAR lain.  Tim SAR gabungan itu terdiri dari personel Basarnas Bali, BPBD Denpasar, Direktorat Samapta Polda Bali, Senkommitra Polri, Potensi SAR Radio 115, dan masyarakat setempat.

Dilaporkan pada pukul 06.50 Wita, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi 19 orang warga dari Jalan Pulau Demak Gang III Kota Denpasar. Lalu, sekitar pukul 07.30 Wita, tim SAR mengevakuasi 10 warga dari Jl. Pura Demak Gang Detan Kota Denpasar.

Penanganan banjir di seputaran Seminyak di Jalan Nakula Gang Baik-Baik dilaporkan selesai dilaksanakan paa Sabtu, 8 Oktober 2022 pukul 10.30 Wita. Berdasarkan data sementara, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 27 orang dewasa, terdiri dari sembilan orang WNI dan 18 WNA.

Juga, enam balita, yang terdiri dari satu WNI dan lima WNA. Kemudian, di pinggiran Sungai Tukad Mati, Kabupaten Badung, puluhan petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga pukul 13.40 Wita terus memompa air dari beberapa titik rumah warga untuk dialirkan ke sungai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.