Sukses

Cara Sigi Wimala Sambut Tanda Penuaan, dari Perawatan Kulit hingga Rutin Bersepeda

Sigi Wimala mengakui sudah memiliki sejumlah tanda penuaan di kulit.

Liputan6.com, Jakarta - Sigi Wimala sudah merasakan tanda-tanda penuaan, khususnya di area wajah. Bintang film Tentang Dia itu mengaku tak hendak menghentikan proses tersebut, tetapi ia ingin menua secara anggun.

"Nggak dipungkiri semua orang akan menua, tapi aku mau menua gracefully. Lihat ibu-ibu masih cantik umur segitu, masih sehat kulitnya, I want to be like her," celotehnya saat ditemui di sela acara 'To Smoother and Stronger Skin Barrier di Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2022.

Tanda penuaan yang dirasakan adalah kerutan di pinggir mata. Garis-garis halus tersebut dibanggakannya sebagai tanda bahwa ia orang yang suka tersenyum. Meski begitu, ia juga mengkhawatirkan kondisi kulitnya, terutama saat berkaca di hotel dengan lampu yang menyorot terang.

"Kan jelas banget yaa. Terus, garis-garisnya jadi kelihatan. Ohya, ternyata gue nggak bisa abuse my skin, nggak bisa ngerasa skin gue baik-baik aja, kok. Skin itu enggak bisa bohong... Di umur segini, memperbaiki sel juga susah," ia menerangkan.

Karena itu, ia mulai mendisiplinkan diri untuk merawat kulit. Ia merasa di usianya yang kini 39 tahun adalah waktu yang tepat untuk mengubah kebiasaan hidup menjadi lebih baik.

"Orang kalau usia 40, semua berubah. Metabolisme berubah, kulitnya berubah, gampang sakit, harus banyak check up. Jadi menurut aku, tahun ini aku harus punya habit yang lebih baik," ujarnya.

Ibu dua anak itu mengaku selama ini jarang merawat wajahnya. Ia tak punya rutinitas khusus, produk yang dipakai untuk wajahnya hanya yang ada di rumah saja. Baru dua minggu terakhir ia mencoba rangkaian produk terbaru yang mengandung ekstrak bunga edelweis.

"Setelah dua minggu ternyata ada progress loh," imbuh Sigi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rutin Bersepeda

Sigi mengaku juga merasakan manfaat dari produk perawatan kulit itu saat sedang bersepeda di Jepang, beberapa waktu lalu. Saat itu, cuacanya sangat panas dan kulitnya terbakar sampai perih.

"Pas sampai di hotel, aku bersihin pakai krim, pakai serum, dan sleeping mask... Langsung dingin, soothing, dan dapat benefit. Obviously, it helps," ucapnya.

Bersepeda adalah cara Sigi untuk berolahraga. Ia mengaku aktivitas itu membuatnya bahagia. Anak-anaknya bahkan kerap memintanya bersepeda jika Sigi menunjukkan mood yang buruk.

"Kalau lagi ngomel-ngomel, mereka bilang, 'mama sepedaan deh'," ujarnya sambil tertawa.

Ia kini ingin lebih merutinkan bersepeda. Sekitar setengah jam sehari dalam seminggu menjadi kebiasaan yang ingin diterapkannya sebelum berusia 40 tahun.

Dengan bersepeda, ia juga bisa menjelajahi tempat baru, terutama saat traveling. Ia kerap membawa sepeda sendiri saat bepergian lantaran sudah nyaman dengan standar yang diset.

"Pandemi ngajarin kita sebisa mungkin jaga kesehatan. Why not traveling dengan olahraga. Kita bisa ketemu dengan orang lokal, jalan di tempat yang enggak pernah kita capat dengan jalan kaki atau mobil," sambung dia.

 

3 dari 4 halaman

Merasa Lebih Cantik

Meski mengaku masih punya PR untuk membenahi pola hidup agar lebih sehat, Sigi mengaku saat ini justru merasa cantik. Cantik yang dimaksud bukan semata kondisi fisik, tapi kemampuannya untuk menerima segala kelebihan dan kekurangan diri sendiri.

"Dengan kekurangan-kekurangan yang ada, emang enggak bisa diubah lagi. This is me," ujarnya.

Semakin dewasa, sambung dia, semakin ia merasa percaya diri karena makin mengenal dirinya sendiri. Karena itu, ia mengaku tidak takut dihakimi orang lain.

"Kalau dibilang kita dulu lebih cantik, kalau ngelihat secara fisik, dulu enggak ada garis, mukanya kenceng banget, lipatan mata masih kencang. Tapi kalau secara rasa, feel-nya ngerasa lebih cantik sekarang kok. Itu lebih ke self-love. Kalau kita lebih bahagia, kita lebih ngerasa cantik," imbuh dia.

Hanya saja, ia tak ingin pasrah. Merawat kulit jadi caranya untuk menjaga kesehatan jiwanya lebih baik. "Kalau kulit sehat dan kelihatan smooth, kan sebenarnya enggak usah makeup-an udah oke. Mungkin itu juga jadi motivasi," ucap kakak Agni Pratistha itu.

4 dari 4 halaman

Ekstrak Edelweiss

Sementara itu, The Body Shop Indonesia meluncurkan rangkaian produk perawatan kulit Edelweiss, yang berasal dari ekstrak tumbuh-tumbuhan alami (plant-based). Kandungan antioksidan dalam ekstrak bunga abadi itu diklaim bisa membantu melindungi dan memperkuat ketahanan kulit agar lebih sehat dan halus.

Chairperson The Body Shop Indonesia, Suzy Hutomo menjelaskan edelweis yang menjadi bahan utama produk diambil dari Pegunungan Alpen, Swiss, yang dibudidayakan dan dipanen secara organik. Ia mengklaim seluruh proses tidak membahayakan dan menjaga biodiversitas di kawasan tersebut.

"Bunga Edelweiss tumbuh dan dapat bertahan di kondisi dan cuaca yang ekstrem di Pengunungan Alpen. Di tengah terpaan angin, hujan,  hingga paparan panas sinar matahari secara langsung dan dampak buruk sinar ultraviolet. Bunga edelweiss dapat bertahan dan mempunyai daya pemulihan diri yang sangat baik karena kandungan antioksidan naturalnya yang tinggi," ujarnya.

Rangkaiannya terdiri dari Edelweiss Daily Serum Concentrate, Cleaning Concentrate, Eye Serum Concentrate, dan Intense Soothing Cream, yang mengandung Leontopodic Acid. Di dalamnya terdapat 43 persen lebih banyak antioksidan dibandingkan dengan produk berbasis sintetis seperti retinol. Rangkaian produk Edelweiss juga mengandung peptida alami, asam hyaluronat, dan Edelweiss Stem Cells.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.