Sukses

Ridwan Kamil Bantah Hasil Riset yang Sebut Tim Bubur Tidak Diaduk Lebih Cerdas

Menurut sebuah penelitian, tim makan bubur tidak diaduk disebut cenderung punya kecerdasan emosional yang tinggi. Ridwan Kamil punya sanggahan kuat.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu perdebatan yang tak kunjung usai di kalangan penyuka kuliner adalah mengenai cara makan bubur ayam. Bagi beberapa orang, bubur seharusnya diaduk terlebih dahulu sebelum dimakan, terutama karena bumbunya bakal lebih terasa.

Namun, ada juga yang merasa bahwa hal tersebut justru membuat tampilan makanan kurang enak dilihat. Jadi, beberapa orang lain teguh sebagai tim bubur tidak diaduk.

Perseteruan tim bubur diaduk dan tidak diaduk ini, selain masalah estetika makanan juga dikaitkan dengan rasa bubur saat disantap. Pasalnya, bagi tim bubur diaduk, cita rasa justru berkurang bila tidak diaduk.

Namun, baru-baru ini muncul sebuah penelitian mengenai dua tim makan bubur ini. Penelitian tersebut mengenai kecerdasan emosional di antara keduanya.

Akun TikTok @banggaswan membagikan hasil penelitian ini. Tim bubur tidak diaduk ternyata cenderung punya kecerdasan emosional yang tinggi. "Unik ya, ternyata bisa lihat emosi orang melalui cara makan bubur," tulisnya sebagai keterangan.

Pemilik akun yang bernama Aswan kerap membagikan pengalaman kuliah dan juga bacaannya. Ia mengaku baru saja menemukan jurnal tim bubur diaduk dan tidak diaduk tersebut ketika sedang iseng melihat-lihat jurnal penelitian di sebuah perpustakaan.

Penelitian ini berjudul Hubungan Tipe Makan Bubur Terhadap Tingkat Emosional Anggota Osis SMAI Al Azhar 8 Summarecon Bekasi. Penelitian yang diterbitkan dalam Indonesia Fun Science Journal ini menemukan cara makan bubur ayam tertentu berkaitan dengan tingkat kecerdasan emosional seseorang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kecerdasan Emosional

Hasil penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif ini menemukan bahwa kubu makan bubur diaduk memiliki rata-rata kecerdasan tingkat emosional sebesar 40,8 persen, dengan interval kategori emosional rendah. Sedangkan, tim makan bubur tak diaduk ditemukan memiliki rata-rata kecerdasan tingkat emosional 42,5 persen, dengan interval kategori rendah.

Dengan kata lain, mereka yang memilih untuk tidak mengaduk bubur cenderung punya kecerdasan tingkat emosional yang lebih tinggi. Kecerdasan emosional membuat seseorang mampu mengenali, mengendalikan, dan menata emosi serta perasaan, baik itu perasaan sendiri maupun perasaan orang lain.

Melansir laman PsychCentral.com, orang yang punya kecerdasan emosi yang baik juga memiliki kesadaran dan regulasi diri, motivasi, kemampuan sosial, serta empati yang baik. Video tersebut berhasil mencuri perhatian warganet. Uniknya kolom komentar unggahan ini masih saja dipenuhi perdebatan dari tim bubur diaduk dan tidak diaduk.

Masing-masing perwakilan memberikan alasan tersendiri soal preferensi makanannya. Salah satu tim bubur diaduk berkomentar, "Tim diaduk. Kalo ga diaduk, merica ama micinnya suka ga nyampur."

3 dari 4 halaman

Ketua Paguyuban Bubur Diaduk

Tim bubur diaduk banyak yang tak terima dengan hasil riset tersebut. Salah satunya adalah Ridwan Kamil. Gubernur Jawa Barat ini pun membantahnya lewat sebuah unggahan di Instagram.

Dalam unggahan video di akun Instgram miliknya, Ridwan Kamil menampilkan sebuah cuplikan tulisan mengenai hasil riset kemudian diikuti dengan kegiatannya sedang makan bubur ayam di salah satu tempat langganannya. "Tidak valid ah. Karena risetnya harus lengkap, dengan riset tambahan mana yang lebih cerdas tim ngecapin zigzag dengan ngecapin muter-muter," tulis pria yang akrab disapa Kang Emil ini dalam unggahannya pada Kamis, 22 September 2022.

"Yang pasti lebih cerdas tim bubur ayam sering ga bayar dibanding tim bubur ayam yang bayar," lanjutnya. Ia menambahkan kalau tim bubur diaduk itu lebih Pancasilais dibandingkan yang tidak. "Bubur diaduk itu sangat Pancasila. Mencerminkan budaya asli kita yaitu Bhineka Tunggal Ika," tulisnya.

Uniknya lagi, Kang Emil menobatkan dirinya sebagai Ketua Paguyuban Bubur Diaduk Asia Pasifik sebagai penutup unggahan tersebut.  Unggahan tersebut lantas dibanjiri komentar setuju dari warganet.  "Hasil riset belum dimuat di jurnal internasional scopus Q1, jelas ngaco kesimpulannya," komentar seorang warganet.

"Bener pap ga valid. Aku suka bubur diaduk buktinya pinter, mengelabui uang bulanan dari suami," komentar warganet lainnya. Meski begitu, banyak juga yang tidak setuju dan menyatakan bahwa tim tidak diaduk adalah yang terbaik. "Kita beda team ni pak. Team bubur gak diaduk merapat," tulis komentar lainnya.

4 dari 4 halaman

Bubur Ayam Langganan

Beberapa bulan lalu, Ridwan Kamil mengajak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menikmati bubur ayam di Kota Bandung, Kamis malam, 24 Februari 2022. Keduanya menyempatkan santap bubur bersama usai acara West Java Urban 20 Talks: Kota, Desa dan Pemuda di Era Digital di Hotel Pullman Bandung.

Tempat kuliner yang dipilih Emil dan Anies adalah Bubur Ayam PR di Jalan Homan, Kota Bandung. Ini merupakan bubur ayam langganan Ridwan Kamil sejak menjabat sebagai Wali Kota Bandung.

Kang Emil dan Mas Anies kompak memesan menu bubur ayam yang sama, yaitu bubur ayam, cakwe, ati ampela, dan telur lengkap dengan empingnya. Sambil makan bubur, Emil mengatakan dirinya bersama Anies Baswedan membicarakan beberapa hal. Namun, bukan urusan politik, melainkan makanan seperti emping, ati ampela, hingga minuman.

Sementara itu, Anies Baswedan menyebut, bubur ayam yang dimakan bersama Ridwan Kamil sangat enak. Dirinya bersama dengan Ridwan Kamil memiliki kesamaan. "Kita memang satu tim, yaitu tim bubur yang diaduk," ucap Anies.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.