Sukses

Lawan Krisis Iklim, Merek Pakaian Outdoor Jadikan Bumi Pemegang Saham Tunggal

Setelah hampir 50 tahun, perusahaan mengalihkan kepemilikan jadi dua entitas baru yang akan membantu memerangi krisis iklim.

Liputan6.com, Jakarta - "Bumi sekarang adalah satu-satunya pemegang saham kami," begitu judul deklarasi yang diungkap pendiri Patagonia, Yvon Chouinard, di laman resmi perusahaan, baru-baru ini. Patagonia adalah perusahaan berbasis di Ventura, California, Amerika Serikat (AS) yang menjual perlengkapan dan pakaian outdoor.

Chouinard, yang mendirikan perusahaan pada 1973, kini mengalihkan kepemilikan perusahaan setelah hampir 50 tahun jadi dua entitas yang akan membantu memerangi krisis iklim. Ia menulis, "Saya tidak pernah ingin jadi pengusaha. Saya mulai sebagai perajin, membuat peralatan mendaki untuk teman-teman saya dan saya sendiri, kemudian masuk ke pakaian jadi."

"Saat kami mulai menyaksikan tingkat pemanasan global dan perusakan ekologi, dan kontribusi kami sendiri terhadapnya, Patagonia berkomitmen menggunakan perusahaan kami untuk mengubah cara bisnis dilakukan," imbuhnya.

Ia menyambung, "Jika kami dapat melakukan hal yang benar sambil menghasilkan cukup uang untuk membayar tagihan, kami dapat memengaruhi pelanggan dan bisnis lain, dan mungkin mengubah sistem di sepanjang jalan."

Langkah besar ini dimulai dari produk mereka, yang diklaim menggunakan "bahan yang tidak terlalu merusak lingkungan." Perusahaan juga menyumbangkan satu persen dari penjualan setiap tahun. Perusahaan itu, sambung Chouinard, lalu menjadi B Corp bersertifikat dan perusahaan manfaat California. Pihaknya bahkan menuliskan nilai-nilai tersebut ke dalam piagam perusahaan agar bisa terus dilestarikan.

"Baru-baru ini, pada 2018, kami mengubah tujuan perusahaan jadi: Kami berada dalam bisnis untuk menyelamatkan Bumi rumah kita," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cara Mengeluarkan Lebih Banyak Uang

Chouinard mengaku upaya terbaik yang dilakukannya dan perusahaan untuk mengatasi krisis lingkungan itu nyatanya tidak cukup. Ia perlu menemukan cara mengeluarkan lebih banyak uang untuk memerangi krisis sambil menjaga nilai-nilai perusahaan tetap utuh."

"Sejujurnya, tidak ada pilihan bagus yang tersedia," ia mengakui. "Jadi, kami membuat sendiri. Salah satu pilihannya adalah menjual Patagonia dan menyumbangkan semua uangnya. Namun, kami tidak dapat memastikan pemilik baru akan mempertahankan nilai-nilai kami atau membuat tim kami yang terdiri dari orang-orang di seluruh dunia tetap bekerja."

Jalan lain, Chouinard mengatakan, membawa perusahaan ke publik. Namun, bahkan perusahaan publik dengan niat baik berada di bawah terlalu banyak tekanan untuk menciptakan keuntungan jangka pendek dengan mengorbankan vitalitas dan tanggung jawab jangka panjang.

"Alih-alih 'go public,' Anda bisa mengatakan kami 'going purpose.' Alih-alih mengekstraksi nilai dari alam dan mengubahnya jadi kekayaan bagi investor, kami akan menggunakan kekayaan yang diciptakan Patagonia untuk melindungi sumber semua kekayaan," tuturnya.

 

3 dari 4 halaman

Struktur Baru

Cara kerjanya, Chouinard menjelaskan, 100 persen saham voting perusahaan ditransfer ke Patagonia Purpose Trust, dibuat untuk melindungi nilai-nilai perusahaan dan 100 pesen saham non-voting telah diberikan pada Holdfast Collective, sebuah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi krisis lingkungan dan mempertahankan alam.

Sementara itu, pendanaan akan datang dari Patagonia. "Setiap tahun, uang yang kami hasilkan setelah diinvestasikan kembali dalam bisnis akan dibagikan sebagai dividen untuk membantu memerangi krisis lingkungan," katanya.

"Jika kita memiliki harapan untuk planet yang berkembang 50 tahun dari sekarang, itu menuntut kita semua melakukan semua yang kita bisa dengan sumber daya yang kita miliki," kata Chouinard dalam sebuah pernyataan, lapor CNN.

"Dua tahun lalu, keluarga Chouinard menantang beberapa dari kami untuk mengembangkan struktur baru dengan dua tujuan utama," kata CEO Patagonia, Ryan Gellert. "Mereka ingin kami melindungi tujuan bisnis dan segera dan terus-menerus mengeluarkan lebih banyak dana untuk memerangi krisis lingkungan."

4 dari 4 halaman

Perusahaan yang Vokal

Gellert berkata, "Kami percaya struktur baru ini memberikan keduanya dan kami berharap ini akan menginspirasi cara baru melakukan bisnis yang menempatkan manusia dan planet sebagai prioritas."

Patagonia telah lama dikenal sebagai perusahaan konservasionis dan vokal tentang isu-isu hangat di luar toko mereka selama bertahun-tahun. Aktivitas perusahaan Patagonia adalah bagian besar dari identitas merek tersebut.

Pada 2017, perusahaan tersebut menggugat Presiden Donald Trump atas langkah pemerintahannya untuk secara dramatis mengecilkan dua monumen nasional di Utah. "Presiden mencuri tanah Anda," kata situs web Patagonia saat itu. "Ini adalah penghapusan terbesar tanah yang dilindungi dalam sejarah Amerika."

Perusahaan tersebut muncul sebagai salah satu penentang korporat paling vokal terhadap kebijakan lingkungan Trump. Tahun lalu, Gellert meminta perusahaan-perusahaan lain bergabung dengan merek tersebut dalam menekan Facebook untuk memperbaiki platform-nya dan perusahaan tersebut menyumbangkan 1 juta dolar AS untuk kelompok hak suara di Georgia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.