Sukses

Serena Williams dan Sejarah Outfit Rok Tutu Ikonis di Lapangan Tenis

Serena Williams mulai mengenakan rok tutu sebagai baju tenis andalannya saat berkompetisi di US Open 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Serena Williams tidak melulu soal tenis. Pilihan busana olahraganya saat berkompetisi di lapangan juga kerap jadi sorotan. Salah satu yang identik dengannya adalah baju tenis dengan rok tutu.

Gaya busana olahraga itu pula yang ditampilkannya saat menjalani laga perdana US Open 2022 pada awal pekan ini. Williams memilih gaun tenis berwarna hitam yang berkilauan saat tampil di Stadion Arthur Ashe di New York. Ia tampil gemilang di pertandingan pertama melawan Danka Kovinic.

Ibu satu anak itu kembali mengenakan busana tersebut saat mengalahkan petenis nomor 2 dunia, Anett Kontaveit, dalam pertandingan tunggal putri pada Rabu, 1 September 2022. Hasil itu membuka jalannya ke putaran ke-3.

Dikutip dari laman CNN, Jumat (2/9/2022), gaun tenis itu dirancang khusus untuk Serena Williams oleh Nike. Gaunnya terinspirasi dari kostum pemain ice skating, dengan detail enam lapis rok tutu yang menandai enam kali kemenangannya di US Open. Gaun itu dilengkapi dengan ekor berwarna hitam keemasan yang dapat dilepas.

Ia memadankannya dengan sepasang sepatu NikeCourt berhias berlian, ikat kepala berhiaskan permata, dan galaksi permata yang distempel di rambutnya. Bahkan, sepatunya diperlakukan khusus dengan dipasangkan 400 batu berlian dari brand perhiasan miliknya, Serena Williams Jewelry.

Rok tutu menjadi identik dengan sosok Serena sejak ia mengenakannya dalam pertandingan US Open 2018. Saat itu, istri Alexis Ohanian tersebut memilih gaun tenis warna hitam untuk penampilannya di babak kedua.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sindiran pada Presiden Federasi

Dikutip dari laman NPR, kolumnis olahraga Christine Brennan menyebut pilihan busananya itu sebagai teguran kepada Presiden Federasi Tenis Prancis Bernard Giudicelli. "Normalnya, kita tidak menghabiskan banyak waktu untuk merenungkan apa yang dikenakan atlet. Tapi, tutu Williams lebih dari sekedar keputusan gaya. Itu adalah teguran kepada presiden Federasi Tenis Prancis," ucapnya saat itu.

Seminggu sebelum pertandingan tersebut digelar, Giudcelli mengkritik pilihan Williams untuk mengenakan busana hitam pas badan yang disebutnya serupa dengan catsuit, yakni jumpsuit ketat serupa kostum catwoman. Ia juga menyebut busana itu melanggar aturan dan dia ingin menerapkan aturan berbusana yang baru bagi setiap petenis yang bertanding.

Padahal, busana ketat yang dipakai Serena dirancang khusus untuk meminimalkan pembekuan darah. Desain itu telah diperjuangkan Williams sejak melahirkan tahun sebelumnya.

Pernyataan Giudcelli sontak mengundang pro kontra. Menurut Brennan, hal itu lantaran Prancis Terbuka sebelumnya tidak pernah mengurusi cara berbusana para pemainnya sehingga semestinya sah-sah saja bagi pemain untuk berkreasi dengan beragam model baju olahraga.

 

3 dari 4 halaman

Penyampai Pesan

 "Jika ini Wimbledon, saya pikir banyak dari kita bisa mengerti karena Wimbledon menuntut semua orang berbaju putih, dan semua orang mematuhi itu. Prancis Terbuka tidak memiliki hal seperti itu...Itulah intinya, dan itulah alasan mengapa semua orang membicarakannya," ucap Brennan.

Brennan menyebut pernyataan Giudcelli telah merugikan Prancis Terbuka secara tak langsung. Dengan penampilan nyentrik Serena Williams di lapangan, mereka bisa memanfaatkannya untuk menarik perhatian orang-orang yang belum pernah menonton tenis. Terlebih, sosok atlet AS itu juga populer di luar bidang olahraga.

"Serena, dengan kostum itu, dan menjadi pemain tenis terhebat yang pernah ada, Anda, hanya akan membawa orang baru untuk menonton pertandingan dan dunia olahraga," kata Brennan.

Bukan sekali pernyataan fesyen Serena Williams dimanfaatkan untuk berkomunikasi. Dia sering menggunakan pakaian olahraga untuk ekspektasi industri dan atlet kulit hitam. Pada Februari 2021 di Australia Terbuka, dia mengenakan unitard asimetris yang terinspirasi era 80-an sebagai penghormatan kepada tokoh terkenal lainnya, bintang trek Amerika pemecah rekor Florence Griffith Joyner.

Williams juga pernah menarik perhatian di AS Terbuka pada 2004. Saat itu mengenakan rok tenis denim rancangan Nike dan atasan rompi hitam berdetail batu permata.

4 dari 4 halaman

Kolaborasi dengan Nike

Tepat di hari ini, atau Kamis waktu setempat, Nike meluncurkan produk kolaborasi terbarunya dengan brand milik Serena William, Serena Williams Design Crew. Koleksinya meliputi kaus, atasan, jaket, hingga sepatu.

"Koleksi Serena Williams Design Crew terbaru hanya menjadi salah satu cara agar warisannya terus hidup," tulis Nike Women dalam kolom keterangan di akun Instagram mereka.

Akun tersebut menerangkan setiap tahun, sekelompok tim magang akan bekerja sama dengan petenis itu untuk membuat koleksi kolaborasi dengan Nike. Tujuannya adalah membangun generasi kreatif mendatang dan membangun masa depan yang lebih cerah dan lebih adil bagi para desainer kulit hitam, warga asli, dan kulit berwarna (BIPOC).

"Tahun ini, desainer kohort 1 Emiko McCoy, Mika Osoro, dan Juan Huerta kembali untuk menciptakan gaya streetwear yang tidak pasaran. Isyarat SWDC 1.5. Dibangun dengan berani, menggunakan warna-warna cerah dan pola rumit untuk meningkatkan gaaya pakaian Anda dan mengubah trotoar menjadi catwalk Anda," imbuh keterangan itu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.