Sukses

Lola Amaria Lebarkan Sayap Cinema on The Beach, dari Bali Menuju Aceh

Cinema on The Beach yang digagas Lola Amaria bertujuan tak hanya untuk menyemarakkan industri perfilman dalam negeri, tetapi juga pariwisata.

Liputan6.com, Jakarta - Ada berbagai cara kreatif untuk mempromosikan pariwisata suatu daerah. Salah satunya adalah menggelar acara pemutaran film. Hal ini diprakarsai oleh aktris sekaligus produser Lola Amaria lewat program Cinema on the Beach (COTB) 2022.

Ia memasang layar berukuran besar di pinggir Batu Bolong Beach di area Canggu, Bali, pada Jumat, 19 Agustus 2022. Layar itu untuk menayangkan film berjudul Labuan Hati dari Lola Amaria Production yang dirilis pada April 2017. Kesempatan menonton gratis itu terbuka untuk umum. 

Apa yang dilakukan Lola Amaria menarik perhatian dan apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengundang Lola untuk tampil dalam sesi khusus di acara The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 29 Agustus 2022.

Rencananya, mereka akan berkolabroasi dalam program Cinema on the Beach 2022 dan membuka kemungkinan untuk mengadakan acara lainnya yang memadukan film dengan pariwisata. "Cinema on the Beach ini ide yang sangat bagus dan brilian. Jadi, memutar film di daerah wisata yang termasuk ikonik dan filmnya juga tentang kawasan wisata yang sudah dikenal luas. Makanya, kita tertarik untuk kolaborasi walaupun film ini sebenarnya masuk dalam ranah Kemendikud Ristek," kata Sandiaga.

"Untuk awal kolaborasi kita kemungkinan kita tetapkan tiga daerah dulu untuk menggelar Cinema on the Beach 2022. Kita juga akan gandeng Mas Nadiem Makarim dari Kemendikbud Ristek, karena ini eranya kolaborasi supaya lebih banyak pihak yang terlibat dan lebih banyak juga yang menonton nantinya," lanjut pria yang biasa disapa Sandi ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tak Ada Bioskop

Yang menarik lagi, menurut Sandi, acara ini bisa mengundang banyak turis, termasuk turis asing seperti yang terjadi di Canggu. Dengan banyaknya wisatawan yang datang, pariwisata bisa semakin hidup. Usaha kuliner pun ikut kecipratan rezeki karena banyak orang membeli makanan.

Lola langsung merespons dan mengungkapkan sudah ada beberapa daerah selain Bali yang masuk dalam rencananya untuk menggelar COTB. Salah satunya adalah Aceh. Alasannya, daerah itu punya banyak pilihan pantai yang menarik tetapi tidak ada bioskop.

"Di Aceh tidak ada bioskop, tentunya mereka akan sangat antusias kalau ada pemutaran film. Filmnya tentu film Indonesia dan disesuaikan dengan situasi masyarakat di sana. Tentunya kita ajukan dulu judul film yang akan diputar ke Pemda setempat," ungkap Lola.

"Saya juga mengincar Padang dan filmnya juga bisa disesuaikan dengan masyarakat di sana. Saya sudah terbayang bikin pemutaran film di pantai Siti Nurbaya, pantainya indah dan di Padang atau Sumatra Barat kan terkenal dengan kulinernya jadi ini menarik banget," sambungnya.

3 dari 4 halaman

Mendukung Film Nasional

Lola juga berencana menggelar COTB di Banyuwangi dan Mandalika yang juga belum mempunyai bioskop. "Kita sangat mendukung acara pemutaran film di kawasan wisata seperti ini, karena kita juga ikut mendukung perfilman nasional. Kita tahu kesulitan pembuat film karena untuk bisa diputar di bioskop harus antre lama untuk dapat jadwal pemutaran. Jadi, ajang ini bisa jadi alternatif untuk pemutaran film Indonesia," terang Deputi Bidang Ekonomi dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Neil El Himam dalam kesempatan yang sama.

Saat pemutaran film Labuan Hati di Canggu, puluhan turis dan wisatawan mancanegara terlihat antusias menyaksikan pemutaran film tersebut. Sepanjang 101 menit, para wisatawan dibuat terpaku menyaksikan film yang dibintangi Nadine Chandrawinata, Kelly Tandiono, Ully Triani, dan Ramon Y Tungka itu. 

Film Labuan Hati bercerita mengenai tiga turis perempuan yang pergi ke Labuan Bajo untuk melepas penat dan jenuhnya hiruk pikuk perkotaan. Melansir kanal Showbiz Liputan6.com, film yang menyajikan keindahan pemandangan Labuan Bajo dan alam bawah laut Pulau Komodo ini sukses menyedot perhatian para wisatawan asing tersebut. Untuk pertama kalinya, mereka bisa menyaksikan film di pinggir laut.

4 dari 4 halaman

Sesuatu yang Baru

Di lokasi acara pemutaran film, para wisatawan asing tersebut menyimak jalannya cerita sedari awal hingga tuntas. Di akhir pemutaran film, mereka bertepuk tangan sebagai tanda puas melihat film garapan Lola Amaria Production itu.

Lola menganggap perlu pemutaran film di pinggir pantai karena menjadi sesuatu yang baru bagi para wisatawan dan turis mancanegara yang sedang menikmati masa liburan di Bali. Acara ini digelar bertepatan dengan perayaan HUT ke-77 RI. Ia mengajak masyarakat Bali dan wisman nonton film tanpa dipungut biaya.

Lola menggagas pemutaran film di pinggir pantai itu bersama dengan Yayasan Bumi Karya Lestari dan dukungan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Gelaran ini menjadi kali ketiga acara nonton film di pinggir pantai tersebut diselenggarakan.

"Tahun 2017 kita pernah bikin Cinema On The Beach pertama di Labuan Bajo dan itu sukses. Kita pernah bikin juga di Pulau Buli, Halmahera, daerah Maluku," ungkap Lola. "Nah ini yang ketiga dan kita mau mengulang hal tersebut cuma lebih simpel aja," sambungnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.