Sukses

Catat 7 Tips Latih Anak Gunakan Toilet

Belajar menggunakan toilet seperti orang dewasa atau sering diistilahkan toilet training bagi anak bukanlah sesuatu yang mudah.

Liputan6.com, Jakarta - Saat usia anak-anak memasuki empat atau lima tahun, pikiran mereka sudah mampu menerima arahan dari orangtua. Waktu ini sangat sesuai untuk perlahan-lahan mendidik anak bisa menggunakan toilet dan tidak lagi menggunakan popok sekali pakai.

Kendati demikian, proses belajar untuk menggunakan toilet seperti orang dewasa atau sering diistilahkan toilet training bukanlah sesuatu yang mudah. Proses ini bahkan memerlukan kesabaran tinggi dari para orangtua jika ingin berhasil.

Mengutip mStar, Jumat, 26 Agustus 2022, seorang ibu, Wan Elina Fatini, di Facebook berbagi pengalamannya memulai toilet training yang bisa menjadi panduan untuk orangtua lainnya. Berikut beberapa tipsnya.

1. Kuatkan mental

Ini menjadi persoalan yang paling penting. Latihan menggunakan toilet membuat si kecil cenderung "terkucil" dan terkadang orangtua hilang kesabaran hingga ingin marah. Karena itu, menahan diri dan mempunyai mental yang kuat jadi modal penting.

2. Selalu banyak bicara pada si kecil

Kerap kali mengingatkan si kecil bahwa ia perlu ke toilet setiap kali ingin membuang air. Jangan bosan untuk mengingatkan meski harus setiap 10 menit sekali.

3. Belikan kursi di toilet

Untuk membiasakan si kecil, Anda boleh memulainya dengan membelikan mereka kursi khusus yang sekarang banyak dijual untuk belajar menggunakan toilet.

4. Simpan semua karpet

Ini memudahkan tugas orangtua sewaktu memulai proses toilet training karena dikhawatirkan si kecil "terdesak" dan akhirnya pipis terlebih dulu di atas karpet.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

5. Catat Waktu

Disarankan menggantungkan papan tulis untuk mencatat waktu si kecil buang air kecil maupun buang air besar. Dari kebiasaan tersebut, orangtua boleh menambah durasi waktu si kecil pergi ke toilet.

6. Awali dengan dudukan toilet

Proses ini tidak jadi masalah bagi orangtua saat di rumah. Namun bagi mereka yang bekerja, boleh mencoba mengawalinya ketika akhir minggu atau waktu cuti karena training toilet memerlukan fokus.

7. Antisipasi mengompol

Karena masih belajar tidak lagi menggunakan popok sekali pakai, sebaiknya sediakan alas atau kain di tempat tidur. Hal ini jadi persiapan penting apabila si kecil mengompol tanpa sadar ketika tidur.

Dari semua kiat tersebut, kesabaran dan komitmen orangtua jadi penentu untuk keberhasilan toilet training. Orangtua tidak perlu stres, lakukan dengan santai agar anak-anak juga menikmati prosesnya.

3 dari 4 halaman

Manfaatkan Bantuan Teknologi

Pengalaman mengajarkan anak menggunakan toilet layaknya orang dewasa juga dialami banyak ibu di seluruh dunia. Mengutip Daily Mail, para ibu Australia pun berbagi bagaimana mereka menggunakan bantuan teknologi untuk melatih anak-anak menggunakan toilet.

Menurut Mum Central, orangtua mengatur pengingat untuk anak-anak mereka di Siri dan Alexa agar bisa sukses melewati fase belajar menggunakan toilet. Dalam sebuah unggahan di Facebook, seorang ibu menjelaskan bagaimana ia meminta Amazon Echo Dot mengatur pengingat setiap 40 menit untuk putranya, Ben, agar pergi ke kamar mandi.

"Saya tidak tahu apakah semua orang sudah memikirkan ini dan saya sedikit tertinggal, tapi saya pikir saya akan membagikannya," katanya dalam unggahan tersebut. Ibu itu bercerita bahwa putranya menemukan pengingat brilian, dan senang untuk mematuhi dengan risiko ngompol hampir tidak pernah.

"Ini sangat sukses dan sangat membantu toilet training-nya!" ia berkata.

4 dari 4 halaman

Harus Belajar

Berbicara pada Kidspot, pelatih toilet profesional Tracy Fulwood berbagi kesalahan paling umum yang ia perhatikan dilakukan orangtua. Ini termasuk orangtua menggunakan popok dan mencoba toilet training secara bersamaan, yang disebutnya tidak efektif.

Ia mengatakanm popok tidak berfungsi dan orang-orang harus segera menyuruh anak mereka menggunakan celana dalam. "Anak Anda perlu merasakan basahnya agar sadar kapan mereka harus ke toilet," katanya.

Fulwood menambahkan, orangtua seharusnya tidak bergantung pada anak mereka untuk mengetahui apakah mereka perlu pergi ke toilet atau tidak, karena bagaimanapun ini adalah sesuatu yang harus mereka pelajari. Ia menjelaskan, anak-anak tidak cukup memenuhi syarat untuk dapat menjawab pertanyaan secara akurat.

Jika seorang anak menyadari apa yang dilakukan tubuh mereka adalah sebuah tanda sudah waktunya belajar menggunakan toilet, kebiasaan itu akan terbentuk. Namun bila dibiarkan, anak akan terbiasa untuk menghindari upaya belajar hal baru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.