Sukses

Maskapai Emirates Hentikan Layanan Penerbangan ke Nigeria Mulai September 2022

Apa yang menyebabkan maskapai Emirates menghentikan layanan penerbangan mereka ke Nigeria mulai bulan depan?

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Emirates mengumumkan rencana penghentian layanan penerbangan ke Nigeria yang akan dimulai pada September 2022. Pengumuman itu disampaikan lewat pernyataan pada Kamis, 18 Agustus 2022.

Dilansir CNN, Jumat (19/8/2022), keputusan menghentikan operasi dari dan ke Nigeria disebabkan ketidakmampuan negara itu memulangkan dana Emirates. Pihak maskapai menyatakan bahwa tidak ada kemajuan dalam menjangkau otoritas Nigeria untuk mendapatkan solusi.

"Emirates telah mencoba semua jalan mengatasi tantangan yang sedang berlangsung sekarang dalam mengembalikan dana dari Nigeria dan telah membuat banyak upaya: memulai dialog dengan otoritas terkait untuk intervensi mendesak mereka dalam membantu menemukan solusi yang layak. Sangat disayangkan tidak ada kemajuan," kata Emirates dalam sebuah pernyataan.

Bulan lalu, maskapai itu mengumumkan akan mengurangi jumlah penerbangan ke ibu kota komersial Nigeria, Lagos. Hal itu menyusul pihak maskapai tidak bisa mengakses dana mereka senilai 85 juta dolar AS yang disimpan di negara itu.

Dana yang macet telah meningkat lebih dari 10 juta dolar AS setiap bulan, menurut maskapai Uni Emirat Arab itu dalam sebuah surat yang ditujukan pada Menteri Penerbangan Nigeria Hadi Sirika. Sementara, kementerian penerbangan merespons desakan Emirates dengan mengatakan "sedang bekerja keras" untuk melepaskan dana yang ditahan.

Sirika mengatakan, dana yang terperangkap akan dibebaskan karena ini bukan pertama kalinya Nigeria memegang sejumlah besar pendapatan milik maskapai penerbangan asing. Ia menyebut di masa lalu, Nigeria mampu menyelesaikan masalah seperti itu. 

"Itu terjadi ketika kami mengambil alih kekuasaan pada 2015. Ada banyak dana yang diblokir, sekitar 600 juta dolar AS waktu itu. Saat negara dalam resesi dan pendapatan yang masuk ke negara berkurang, kami menghormati kewajiban kami untuk membayar semua dana yang diblokir itu," kata Sirika.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jatuhnya Mata Uang Lokal

Sirika melanjutkan, "Karena banyak faktor dan alasan, uang itu menumpuk kembali. Pemerintah bekerja keras memastikan uang ini dikeluarkan, tidak hanya untuk Emirates, tapi semua maskapai yang terdampak."

Ia menambahkan, mereka akan membuat mekanisme untuk memastikan hal serupa tidak terjadi lagi di masa depan. Ia tidak merinci faktornya, tapi diketahui bahwa Nigeria sedang bergulat dengan kekurangan devisa. 

Hal itu menyebabkan akses ke mata uang asing untuk keperluan impor sangat terbatas. Pada awal Juni 2022, Asosiasi Transportasi Udara Internasional menyebut Nigeria memegang 450 juta dolar AS yang merupakan pendapatan milik maskapai asing yang beroperasi di negara itu. Nigeria adalah salah satu pasar terbesar Afrika untuk operator internasional.

Nilai mata uang lokal mereka terjun bebas terhadap dolar dengan mayoritas devisa negara itu berasal dari penjualan minyak mentah. Namun, produksinya menyusut akibat "pencurian minyak oleh masyarakat." Pemerintah juga dibebani mahalnya subsidi bahan bakar untuk konsumsi lokal.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Buka Lowongan Kerja

Emirates sebelumnya telah membuka pendaftaran bagi calon awak kabin di Jakarta pada 16 Agustus 2022. Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu, maskapai yang berpusat di Dubai itu menyatakan mencari individu yang bersemangat melayani secara sederhan,  namun personal dan sempurna, sambil menciptakan momen tak terlupakan untuk para pelanggan.

Kandidat yang terpilih selanjutnya akan mengambil kendali dalam mengelola layanan pesawat, keamanan, dan prosedur keselamatan. Semua kru Emirates akan dilatih di fasilitas mutakhir Emirates di Dubai.

Pihak maskapai menjanjikan peluang karier yang menarik dengan fasilitas pelatihan dan berbagai program pengembangan untuk karyawannya. Semua awak Emirates berpusat di Dubai. Mereka akan menerima berbagai fasilitas, seperti gaji bebas pajak, akomodasi gratis, transportasi gratis dari dan ke tempat kerja, pertanggungan medis, serta berbagai diskon belanja dan aktivitas rekreasi di Dubai.

Tim awak kabin Emirate saat ini mewakili 160 negara yang mencerminkan jangkauan pelanggan dan operasi internasional Emirates di lebih dari 130 kota di enam benua dengan armada modern lebih dari 200 pesawat berbadan lebar. Emirates mengklaim sebagai operator global terbesar pesawat Boeing 777 dan Airbus A380.

4 dari 4 halaman

Layanan Emirates di Indonesia

Emirates telah terbang ke Indonesia sejak 1992 dan saat ini menawarkan dua penerbangan harian ke Jakarta dan penerbangan harian ke Denpasar. Penerbangan Emirates kembali dibuka ke Bali setelah terhenti dua tahun akibat pandemi Covid-19. 

Penerbangan perdana Emirates ke Bali dengan nomor penerbangan EK398 mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada 1 Mei 2022 pukul 22.20, waktu setempat. Kedatangan pesawat ini disambut meriam air yang spektakuler. Awak kabin dan penumpang disambut di bandara dengan pertunjukan tari tradisional Joged Bumbung yang mencerminkan budaya Bali yang unik.

Agenda dilanjutkan dengan upacara pemotongan kue yang dihadiri perwakilan Bandara Ngurah Rai. Dibuka kembalinya layanan Emirates ke Bali adalah respons pelonggaran pembatasan perjalanan internasional dan peningkatan operasi global.

Penerbangan perdana tersebut berangkat dari Dubai pukul 09.10, waktu setempat. Kemudian, penerbangan kembali ke Dubai dengan nomor penerbangan EK399 berangkat dari Bali pukul 00.05 dan tiba di Dubai pukul 05.00.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.