Sukses

Meninggal Sehari Setelah Menikah, Pengantin Perempuan Masih Bisa Selamatkan 3 Nyawa

Aksi pengantin perempuan yang meninggal sehari setelah pernikahannya itu menuai simpati dari mayoritas publik China.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan asal China menuai penghormatan dari banyak orang. Pengantin perempuan yang meninggal sehari setelah menikah itu masih bisa menolong tiga nyawa lain lewat donor tiga organ tubuhnya.

Perempuan bermarga Zhang itu berasal dari Fuping, Provinsi Shaanxi, barat laut China. Ia menderita pendarahan otak sehari setelah pernikahannya dan meninggal di rumah sakit, lapor Masyarakat Palang Merah pada Jumat, 5 Agustus 2022.

Keluarganya sangat bersedih dengan kepergiannya yang mendadak. Dalam suasana duka mendalam, mereka, yakni suami dan keluarga, memutuskan untuk mendonorkan organnya demi menyelamatkan hidup orang lain. 

"Zhang mengatakan bahwa dia ingin menyelamatkan orang-orang dengan mendonorkan organ tubuhnya bila sesuatu terjadi padanya," kata keluarga Zhang kepada koordinator sukarelawan di rumah sakit, dikutip dari South China Morning Post, Selasa, 9 Agustus 2022.

Suami dan orangtua Zhang kemudian mengisi dokumen yang harus dilengkapi. Para dokter, perawat, dan sukarelawan yang menyaksikan momen itu tersentuh hingga berurai air mata atas kemurahan hati keluarga Zhang.

Operasi pengangkatan organ yang dilakukan tim medis beranggotakan enam dokter itu berhasil. Nyawa tiga orang lain yang mendapatkan donor organ berhasil diselamatkan.

"Organ yang didonasikannya untuk orang asing yang membutuhkan, memberi manfaat kepada mereka dan masyarakat. Saya sangat bersyukur, meski masih diliputi kesedihan. Mungkin suatu hari saya akan menemukan bayangannya di keramaian di suatu tempat di kota ini," ujar suami mendiang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menyambung Hidup Setelah Mati

Kisah kemurahan hati Zhang segera viral di media sosial setelah dibagikan di media. Mayoritas orang berdoa untuk Zhang dan keluarganya.

"Anak baik, surga akan menaburi pelangi yang indah untukmu," tulis warganet.

"Malaikat sepanjang jalan. Semoga tidak ada rasa sakit di surga," imbuh yang lain.

"Donor organ adalah cara hidup setelah kematian," kata warganet berbeda.

Kesadaran publik tentang donor organ meningkat di tengah masyarakat China daratan. Awal bulan ini, orangtua dari putri berusia 8 tahun yang mengidap kanker setuju untuk mendonasikan organ anak perempuannya. Tindakan itu berhasil menyelamatkan lima orang.

Pada Juni 2022, sebuah keluarga di timur China mendonasikan organ putri mereka yang berusia 24 tahun. Ia meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di jalan raya dalam perjalanannya menuju kantor. Berdasarkan data Pusat Administrasi Donor Organ China pada 2 Agustus 2022, jumlah donor yang sukses mencapai 41.081 orang dengan 123.896 didonasikan.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Tantangan Besar

Seseorang berpotensi menyelamatkan sekitar 50 nyawa kalau berbaik hati menyumbangkan organ tubuh setelah kematian. Namun, keputusan untuk mendonorkan organ tubuh manusia tidak sesederhana yang dibayangkan banyak orang.

Dilansir dari The Economic Times, dikutip dari kanal Health Liputan6.com, tantangan terbesar dalam mendonorkan organ adalah reaksi kesedihan akut dari keluarga korban. Setelah pendonor meninggal, dokter akan mengambil organ si pendonor, kata Dr Sunil Prakash, Direktur Neprologi dan Layanan Transplantasi Organ di Delhi’s BLK Super Specialty Hospital, India.

Ada beberapa mitos yang membuat orang takut dan cemas. Simak detailnya berikut ini.

Mitos 1: Jika dokter mengetahui saya adalah donor, mereka tidak akan berusaha menyelamatkan hidup saya

Faktanya, prioritas pertama dokter adalah tetap berupaya menyelamatkan hidup Anda saat dalam kondisi sakit yang parah.

Mitos 2: Kondisi medis yang dimiliki tidak membuat saya layak menjadi donor

Faktanya, hanya sedikit kondisi medis yang membuat organ donor tidak dapat dimanfaatkan. Berdasarkan organ tubuh yang telah Anda izinkan untuk didonorkan, dokter dapat mengambil keputusan soal organ apa yang bisa digunakan ke pasien yang bersangkutan setelah Anda meninggal.

4 dari 4 halaman

Mitos Lainnya

Mitos 3: Ini adalah keputusan saya, saya tidak ingin keluarga tahu

Jika Anda memutuskan menjadi pendonor organ, Anda harus menyampaikan kepada keluarga. Hal ini agar keluarga bisa menerimanya.

Mitos 4: Saya takut kalau saya belum sepenuhnya meninggal saat dokter memutuskan untuk mengangkat organ tubuh

Ini tidak benar. Melalui penanganan langsung dari ahli medis, mereka akan menyatakan resmi kalau otak si pendonor sudah mati sebelum organ-organ tersebut dapat diangkat.

Mitos 5: Dokter akan memotong organ tubuh dengan cepat

Faktanya, dokter mengangkat organ dengan sangat berhati-hati dengan sayatan dan memastikan tidak mengganggu organ tubuh lain.

Lalu, bagaimana cara mendonorkan organ? Dikutip dari laman KlikDokter, berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Pastikan Anda benar-benar mau menjadi pendonor organ. Pendonor organ harus benar-benar yakin apakah ia mau mendonorkan organnya atau tidak, tidak boleh ada pengaruh orang lain.

2. Daftarkan diri sebagai pendonor. Di Indonesia, hal ini baru bisa dilakukan melalui Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) untuk jenis donor kornea mata. Jika ingin mendonorkan kornea mata, pertama-tama kornea mata akan diperiksa oleh dokter mata lalu pendonor harus mengisi formulir khusus yang berisi syarat-syarat tertentu dengan didampingi saksi. Setelah itu baru dicarikan resipien (penerima) organ yang kira-kira cocok.

3. Katakan keinginan pada keluarga dan mintalah dukungan. Buatlah pernyataan persetujuan ini secara tertulis dan sah di mata hukum. Jika Anda tiba-tiba meninggal dunia karena kecelakaan atau penyakit, keluargalah yang akan mengurus keperluan donor organ. Dokter tidak akan mengambil organ atau jaringan tanpa izin dari keluarga pendonor meski Anda sudah mendaftar menjadi seorang pendonor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.