Sukses

Rekomendasi Destinasi di Bali untuk Dikunjungi Rombongan Extraordinary Attorney Woo versi Sandiaga Uno

Rombongan staf dan pemeran Extraordinary Attorney Woo dikabarkan akan berangkat ke Bali pada 8 Agustus 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Sutradara dan sejumlah pemeran Extraordinary Attorney Woo dikabarkan akan segera berlibur ke Bali. Kepergian mereka sebelumnya dilaporkan sebagai hadiah atas kesuksesan serial drama yang mengangkat karakter pengacara pengidap spektrum autis tersebut.

Dikutip dari Soompi, Rabu (3/8/2022), perwakilan Extraordinary Attorney Woo mengonfirmasi rencana liburan tersebut. Rombongan yang berangkat termasuk sutradara Yoo In Sik, Park Eun Bin sebagai pemeran Woo Young Woo, Kang Ki Young selaku pemeran Jang Myung Seok, Ha Yoon Kyung yang berperan sebagai Choi Su Yeon, dan Joo Jong Hyuk selaku pemeran Kwon Min Woo.

Diperkirakan daftar rombongan yang bergabung akan bertambah. Namun, Kang Tae Oh yang menjadi lawan main Park Eun Bin dipastikan tidak akan ikut serta dalam jadwal keberangkatan pada Senin, 8 Agustus 2022 itu. Ia harus menjalani persiapan wajib militer yang akan dimulai pada akhir tahun ini.

Rencana kedatangan para aktor drama Korea itu disambut gembira Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Ia menyebut hal itu sebagai kabar baik bagi Bali yang menjadi tujuan wisata utama bagi wisatawan dari Korea Selatan.

"Kedatangan para artis drama Korea Extraordinary Attorney Woo yang viral dan berhasil mencuri hati pemirsa di seluruh dunia berikut tim produksi dari stasiun televisi Korea ENA akan berdampak pada pariwisata Bali," kata Sandi dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Selasa, 2 Agustus 2022.

Ia berharap kedatangan para aktirs dan tim kreatif drakor itu akan mendorong minat wisatawan untuk mengunjungi desa wisata di Bali, seperti serial mereka berhasil memopulerkan Desa Dongbu di Provinsi Gyeongsang Selatan. Setidaknya empat desa wisata unggulan jadi rekomendasi destinasi yang bisa dikunjungi para cast, yakni Desa Tigawasa, Desa Sidatapa, Desa Cempaga, dan Desa Panglipuran yang berstatus desa terbersih di Bali.

"Bali juga memiliki tempat wisata hidden gem, Pantai Bias Tugel, Green Canyon Undisan, Pantai Soka, Restoran Swept Away, dan beberapa tempat di kawasan Ubud, Bali," imbuh Sandi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sponsori Drakor

Kemenparekraf sebelumnya juga pernah mempromosikan Bali lewat drama Korea populer, yakni Again My Life. Hal itu sebagai upaya untuk menarik kunjungan turis Korsel ke Indonesia.

Pascapandemi, jumlah kunjungan turis ke Korea Selatan ke Bali meningkat seiring dibukanya kembali penerbangan langsung Korean Air dari Incheon ke Ngurah Rai, pekan lalu. Pada 2019, Bandara Ngurah Rai melayani 397.196 penumpang menuju Incheon dengan menggunakan maskapai Korean Air dan Garuda Indonesia.

"Berdasarkan data kedatangan wisatawan ke Bali berdasarkan negara asal yang dirilis oleh Dinas Pariwisata Bali, pada Mei 2022 ada 1.404 wisatawan Korea. Sementara di bulan April 2022, jumlah wisatawan Korea hanya 689 orang," dia menambahkan.

"Kehadiran para endorser tersebut akan mendorong turis Korea maupun negara-negara sebagai penggemar drama Korea datang ke Bali," Sandiaga berharap.

Sementara, pihak stasiun televisi ENA menyatakan awalnya menjadikan liburan sebagai bonus untuk para sineas dan pemain atas kesuksesan drama yang tayang di Netflix. Namun, keinginan itu batal terlaksana karena kesulitan menemukan jadwal dan waktu yang tepat. Mereka kemudian menjadikan liburan sebagai hiburan personal.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Pohon Hackberry

Kesuksesan drakor Extraordinary Attorney Woo berimbas positif pada jumlah kunjungan ke sebuah desa pertanian kecil di Changwon, Provinsi Gyeongsang Selatan, Korea Selatan. Hal tersebut terjadi setelah pohon hackberry besar muncul baru-baru ini dalam drama tersebut.

Dikutip dari The Korea Times, Kamis, 28 Juli 2022, pohon hackberry berusia 500 tahun itu ditampilkan dalam episode 7 dan 8 minggu lalu di drama Korea tersebut. Dikisahkan pohon itu berada di desa fiksi bernama Sodeok-dong yang akan direlokasi karena rencana pembangunan jalan yang membelah dusun dan mengharuskan pohon itu ditebang.

Terletak di atas bukit kecil di tengah desa, pohon yang disebut "pohon pelindung" itu melambangkan nilai desa dalam drama "Extraordinary Attorney Woo". Tinjauan pemerintah yang dimulai untuk menetapkan pohon sebagai monumen alam menghentikan rencana pembangunan dan menyelamatkan desa.

Setelah episode-episode drakor itu ditayangkan, desa yang berpenduduk sekitar 70 orang tersebut tiba-tiba melihat lonjakan jumlah pengunjung yang datang ke desa mereka. Tak sedikit dari pengunjung yang mengabadikan momen di sana dengan foto-foto saat kunjungan diunggah di banyak blog dan jejaring sosial.

4 dari 4 halaman

Sedang Dipertimbangkan

Dalam kehidupan nyata, pohon hackberry terletak di Desa Dongbu di Bukbu-ri, Changwon. Dengan tinggi 16 meter dan lingkar batang 6,8 meter, pohon hackberry tersebut dinyatakan dilindungi oleh pemerintah daerah pada 2015.

Pemerintah kota Changwon ikut-ikutan mempromosikan landmark baru. Dikatakan di blog resminya bahwa bukit itu menawarkan pemandangan penuh Desa Dongbu serta bagian dari Sungai Nakdong di luarnya.

Karena baru menjadi sorotan, Cultural Heritage Administration (CHA) memutuskan untuk memeriksa apakah pohon itu layak untuk ditetapkan sebagai monumen alam. Pihaknya juga menambahkan bahwa rencana itu dibuat bahkan sebelum "Extraordinary Attorney Woo" mulai ditayangkan.

"Kami menilai pohon tersebut memiliki nilai sebagai warisan budaya mengingat bentuk, usia, dan kondisi pertumbuhannya," kata Cultural Heritage Administration dalam rilisnya pada Senin, 25 Juli 2022.

Pihak Cultural Heritage Administration melanjutkan, "Kami akan segera memulai inspeksi di tempat dengan para ahli, pejabat pemerintah setempat, dan penduduk dan memutuskan apakah akan menetapkannya sebagai monumen alam."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.