Sukses

6 Potret Ana de Armas Berubah Jadi Marilyn Monroe di Trailer Film Blonde

Film Blonde, yang memperlihatkan Ana de Armas berubah jadi Marilyn Monroe, tidak lepas dari kontroversi.

Liputan6.com, Jakarta - "Marilyn tidak eksis," kata Ana de Armas dalam trailer perdana Blonde, film biografi NC-17 Netflix mendatang di mana ia berperan sebagai Marilyn Monroe. "Ketika saya keluar dari ruang ganti, saya adalah Norma Jeane. Saya masih menjadi dia saat kamera berputar. Marilyn Monroe hanya ada di layar."

Di klip berdurasi dua menit dan delapan detik yang dibagikan di kanal YouTube streaming platform itu, Kamis, 28 Juli 2022, De Armas bertransformasi jadi "simbol seks Hollywood." Rambut gelapnya berubah jadi pirang, memakai tampilan-tampilan ikonis yang seolah menghidupkan Monroe kembali di layar kaca.

Adegan trailer film Blonde dimulai dengan aktris 34 tahun tersebut terlihat bercermin sambil sesekali tersenyum seakan sangat mengagumi visualnya. Rambut pirangnya ditata bergelombang, dan ia hanya memakai tank top simpel.

Cuplikan tersebut menyajikan pada dunia pandangan pertama pada visi pembuat film Andrew Dominik tentang Monroe, yang didasarkan pada novel laris Joyce Carol Oates terbitan 2000, melansir Vanity Fair, Jumat (29/7/2022). Oates pun mengungkap kesamaan antara Ana de Armas dan Marilyn Monroe.

"Keduanya adalah wanita muda yang memiliki visi cinta yang sangat romantis dan mungkin tidak realistis," jelasnya. "Marilyn sangat tidak aman, sangat menuntut, sehingga sulit bagi siapa pun untuk mencintainya, bahkan membantunya. Banyak pria, termasuk suami keduanya, pemain bisbol Joe DiMaggio, mencoba, sebelum mundur dan takut."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengaburkan Fakta dan Fiksi

De Armas membintangi Blonde bersama Bobby Cannavale, Adrien Brody, Julianne Nicholson, Xavier Samuel, dan Evan Williams. Film ini dibuat dengan "mengaburkan garis fakta dan fiksi untuk mengeksplorasi perpecahan yang melebar antara dirinya yang publik dan pribadi," menurut Netflix.

Blonde telah lama bekerja sama dengan De Armas yang memang melekat pada peran itu. "Saya hanya harus mengikuti audisi untuk Marilyn sekali dan Andrew berkata 'Anda lah yang kami cari,' tapi saya harus mengikuti audisi untuk orang lain. Para produser. Saya selalu memiliki orang yang perlu saya yakinkan," ia mengatakan pada Vanity Fair pada 2020.

De Armas menyambung, "Tapi saya tahu saya bisa melakukannya. Memainkan Marilyn adalah terobosan. Seorang (dari) Kuba memerankan Marilyn Monroe. Saya sangat menginginkannya.”

Bintang, yang debut dengan Knives Out (2019), juga mengatakan bahwa ia mengidentifikasi dengan persona publik Monroe yang sangat dikuratori. "Anda melihat foto terkenalnya dan ia tersenyum saat itu, tapi itu hanya sepotong dari apa yang sebenarnya ia alami saat itu."

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Memuji Lawan Mainnya

Ana de Armas pun memuji lawan main prianya, Joe DiMaggio dan Arthur Miller, yang masing-masing memerankan mantan suami Marilyn Monroe. "Merupakan hadiah untuk bekerja dengan aktor seperti @adrienbrody dan @bobby cannavale di proyek yang indah ini," katanya dalam unggahan di akun Instagram-nya memperlihatkan foto di balik layar Blonde.

Ia menggoda para penggemar, menulis, "Tidak sabar menunggu semua orang melihat karya luar biasa yang mereka lakukan dalam film ini. Trailer baru akan keluar besok."

Foto pertama di unggahan De Armas adalah reka ulang foto Monroe dan Miller pada 1957 yang diambil secara terang-terangan di dekat pagar kayu. Aktris itu mengadopsi gaya Monroe dengan mengenakan gaun polkadot biru dan membawa bunga, membuat rambut pirangnya ditata tidak terlalu rapi.

Gambar kedua menunjukkan De Armas dan Cannavale berpelukan di atas rak buku di ambang jendela selama pembuatan film. Ada juga saat De Armas memakai gaun shocking pink yang kontras dengan rambut pirangnya.

4 dari 4 halaman

Picu Kontroversi

Ada kontroversi baru yang kemungkinan akan membuat beberapa orang mempertimbangkan kembali menonton film Blonde, menurut Marca. Dilaporkan bahwa penulis mengambil banyak kebebasan dengan cerita yang sebenarnya untuk memberi lebih banyak drama.

Ada bagian tertentu dari buku yang sangat grafis, itu adalah adegan pemerkosaan yang diterjemahkan ke film Netflix yang akan tayang pada 23 September 2022. Mungkin banyak penggemar Monroe yang berharap film ini didasarkan pada kehidupan nyatanya, tapi mereka harus diperingatkan tentang hal itu.

Dominik mempertahankan karyanya dari segala jenis serangan balik dan pada dasarnya mengatakan bahwa ia tidak peduli dengan reaksinya. Kritikus film terkenal sudah memperingatkan bahwa mereka menolak mengulas film tersebut karena adegan pemerkosaan eksplisit yang muncul di film tersebut.

Grace Randolph jadi salah satu yang menolak mengulas film tersebut. Di akun Twitter-nya ia mencuit, "Saya tidak akan menulas Blonde dalam kapasitas apa pun. Saya pikir fantasi kekerasan NC-17 tentang Marilyn Monroe menampilkan dirinya sebagai biografi, bahkan jika itu disebut sebagai fantasi, cukup mengerikan."

"Siapa pun yang membela Blonde sebagai seni tidak ingin merasa bersalah menonton film porno pemerkosaan yang benar-benar fiksi, telah diakui bahwa peristiwa itu dibuat-buat. Anda bahkan tidak meminta perhatian pada sesuatu yang sebenarnya terjadi pada Monroe. Itu hanya fantasi yang tidak bermoral," imbuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.