Sukses

Cara Mudah Cegah Penyakit Gigi dan Mulut yang Dialami 3,5 Miliar Orang di Dunia

Gigi dan mulut adalah salah satu kunci untuk memiliki kesehatan tubuh yang optimal.

Liputan6.com, Jakarta - Kesehatan gigi dan mulut sangat penting dijaga, terlebih penyakit mulut banyak diidap orang di dunia. Secara global, sekitar 3,5 miliar orang menderita penyakit mulut yang dapat dicegah. Hal itu menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia.

Kondisi gigi dan mulut yang buruk pada perempuan hamil dapat menyebabkan persalinan prematur, berat badan lahir rendah, pre-eklamsia, gigi goyang, gigi berlubang, erosi, dan tumor kehamilan. Menurut drg. Nadia Widjaja, anggota Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI),penyakit periodontal atau gusi juga terbukti berhubungan dengan beberapa penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung dan stroke di antara kondisi kesehatan lainnya.

Walaupun saat ini masyarakat sudah mengerti akan risiko tersebut, masih banyak dari mereka yang tidak mencegahnya dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut, seperti jarang menyikat gigi. Padahal, gigi dan mulut adalah salah satu kunci untuk memiliki kesehatan tubuh yang optimal.

"Maka itu, sangat penting bagi kita untuk memulai kebiasaan menyikat gigi secara teratur dan rutin memeriksa kesehatan gigi dan mulut setiap enam bulan sekali," ucap drg. Nadia dalam 'Philips Wonder of You Media Gathering' di Kantorkuu Coworking & Office Space Agro Plaza Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (26/7/2022).

Nadia menekankan bahwa mulut merupakan "pintu gerbang" masuknya segala sesuatu ke tubuh manusia. Jika kesehatan mulut dan gigi diabaikan, risiko penyakit lain akan muncul di dalam tubuh pada kemudian hari. 

Perawatan kesehatan gigi dan mulut ini dimulai dengan menyikat gigi dua kali sehari, di waktu pagi dan malam, karena  sumber penyakit berasal dari mulut. Perawatan juga termasuk membersihkan karang setahun dua kali. "Bangun kebiasaan pada diri sendiri, dengan mentanamkan wajib sikat gigi apalagi di malam hari sebelum tidur," ucapnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sikat Gigi Elektrik

"Kita juga harus melakukan sikat gigi dengan cara yang benar. Sikat gigi terlalu kencang belum tentu bersih," ujarnya. Nadia menjelaskan cara yang baik untuk menyikat gigi dengan gerakan memutar dengan keseluruhan permukaan gigi, untuk ukuran sikat gigi juga disesuaikan ukuran mulutnya.

Philips melalui produk-produk kesehatan personal mereka ikut mendukung terwujudnya kesehatan masyarakat yang menyeluruh. Dalam kesehatan gigi dan mulut, teknologi pintar Philips yang terdapat pada Sonicare 1000 dan 3000 series, sebuah sikat gigi elektrik yang telah hadir sejak 30 tahun secara global, membersihkan dengan kuat namun lembut.

Dengan Teknologi Sonicare yaitu 31.000 sapuan kuas per menit, sikat gigi ini dapat membersihkan gigi Anda dengan lembut. Sikat gigi ini diklaim bisa menghilangkan plak hingga tiga kali lebih baik daripada sikat gigi manual. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa sikat gigi elektrik mengurangi plak pada gigi lebih baik daripada sikat gigi biasa.

Selain itu, sikat gigi elektrik menghasilkan 22 persen lebih sedikit resesi gusi dan 18 persen lebih sedikit kerusakan gigi selama 11 tahun. Hal itu dapat mendukung masyarakat untuk mewujudkan kesehatan personal mereka menjadi kenyataan.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Lingkungan dan Gaya Hidup

Tidak hanya gigi dan mulut, menjaga kesehatan rambut dan kulit pun juga tidak kalah penting. Rambut dan kulit yang sehat serta kuat dapat berbicara banyak tentang kesehatan Anda secara keseluruhan. Faktor lingkungan dan gaya hidup yang tidak aktif dapat menyebabkan kerusakan kulit dan rambut bermasalah seperti rambut rontok, pengurangan kepadatan rambut atau bahkan kulit sensitif.

Perjalanan inovasi Kesehatan Personal Philips pada 2022 dan seterusnya akan menekankan pada pemberian solusi kesehatan yang dipersonalisasi dan memungkinkan gaya hidup lebih sehat. Jajaran inovasi Philips dalam perawatan kesehatan mulut, kecantikan, perawatan pria, serta perawatan ibu dan anak ini juga mengundang konsumen di Asia untuk menemukan lebih banyak kehebatan di dalam dirinya dan bagaimana teknologi kesehatan dapat berperan lebih baik untuk dapat mencapai kesehatan terbaik mereka.

Survei Philips tentang 'Gaya Hidup Sehat di Asia' yang perdana dilakukan terhadap 4.000 orang di Singapura, Indonesia, Korea Selatan, dan Thailand, telah dirilis menjelang Hari Perawatan Diri Internasional pada 24 Juli 2022. Hasil survei itu mengungkapkan ‘kesadaran akan kesehatan' di wilayah tersebut, melalui potensi teknologi kesehatan personal yang berperan lebih besar dalam kesehatan preventif.

4 dari 4 halaman

Hasil Survei

Lebih dari 94 persen responden di Asia menyadari pentingnya kesehatan preventif.  Namun, hampir setengah (45 persen) merasa dapat melakukan lebih dari apa yang mereka lakukan saat ini untuk menjaga kesehatan mereka sendiri.

Hampir sepertiga (30 persen) responden sekarang menggunakan teknologi dan perangkat kesehatan personal untuk secara aktif memantau kesehatan lebih dari yang mereka lakukan sebelum masa pandemi. Secara keseluruhan, orang-orang di Asia melihat potensi teknologi kesehatan personal di luar cara yang lebih umum digunakan saat ini.

70 persen dan 68 persen responden mengatakan ingin menggunakan teknologi dan perangkat kesehatan personal untuk melacak kesehatan umum dan penyakit yang sudah ada sebelumnya, masing-masing dalam tiga tahun ke depan. 66 persen responden setuju bahwa mereka lebih memilih perangkat teknologi kesehatan yang dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan masing-masing.

53 persen mengatakan kemampuan untuk menyesuaikan perangkat dengan tujuan kesehatan individu menjadi faktor kunci ketika mempertimbangkan pemilihan suatu perangkat, dibandingkan dengan faktor lainnya seperti akurasi data (70 persen), biaya rendah (65 persen), dan parameter pelacakan kesehatan (60 persen), serta daya tahan perangkat (48 persen).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.